Peremajaan Angkatan Udara
Belanda Ajak Denmark dan Norwegia Patungan Beli F-35
Menurut Hillen, tingginya biaya pembelian F-35 menjadi perdebatan panas di dalam negeri Belanda.
Demikian diungkapkan Menteri Pertahanan Hans
Hillen, Kamis (12/1/2012), seusai bertemu dengan Menteri Pertahanan AS
Leon Panetta di Pentagon, Washington DC, AS. Menurut Hillen, tingginya
biaya pembelian F-35 menjadi perdebatan panas di dalam negeri Belanda.
"Pesawat-pesawat
tempur F-16 kami sudah habis masa pakainya dan biaya untuk mencari
penggantinya yang sangat mahal menjadi isu perdebatan panas di Belanda,"
tutur Hillen.
Berbagai langkah penghematan di Eropa yang sedang
terlilit krisis finansial membuat anggaran pertahanan negara-negara
tersebut ditekan habis-habisan. Hal itu memicu beberapa negara untuk
menyatukan kemampuan mereka guna membeli pesawat-pesawat tempur baru.
Belanda
mengajak dua negara tetangga sesama anggota NATO, Denmark dan Norwegia,
untuk mempertimbangkan secara bersama-sama membeli F-35. Ketiga negara
tersebut sama-sama mengandalkan armada F-16 sebagai kekuatan utama
angkatan udara mereka.
"Saya telah meminta Denmark dan Norwegia
memikirkan kerja sama terkait rencana (pembelian) pesawat tempur yang
akan menggantikan armada F-16 kami. Dengan melakukan itu, kami bisa
mengembangkan kerja sama yang sudah ada di antara sesama pengguna F-16
untuk mempertimbangkan F-35 Joint Strike Fighter sebagai pesawat
penerus," tutur Hillen.
Pesawat F-35 Lightning II, yang dibuat di
bawah program Joint Strike Fighter (JSF), dirancang khusus untuk
menjalankan berbagai misi guna menggantikan pesawat-pesawat andalan AS
dan sekutu-sekutunya selama ini. Varian F-35A, yang beroperasi dari
landasan konvensional di darat, dirancang untuk menggantikan peran F-16
di masa depan.
Belanda, Norwegia, dan Denmark termasuk dalam
delapan negara di luar AS yang turut berkontribusi dalam program JSF.
Sebagai sesama negara anggota NATO, mereka juga sering beroperasi
bersama di bawah komando NATO menyediakan payung pengawalan udara untuk
negara-negara anggota NATO lainnya di Eropa yang tak memiliki kekuatan
udara.
Para pejabat pertahanan AS saat ini sedang berjuang ekstra
keras untuk menahan pembengkakan biaya pengembangan pesawat F-35.
Selain masih menemui berbagai masalah teknis, biaya program JSF telah
membengkak menjadi 385 miliar dollar AS, yang membuat harga satuan
pesawat F-35 sudah mencapai angka 113 juta dollar AS (lebih dari Rp 1
triliun).