Ratusan Nelayan Keluhkan Layanan SPBN Tanjung Limau

Ratusan nelayan tangkap di Bontang mengeluhkan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di SPBN Tanjung Limau

Editor: Sumarsono
BONTANG, tribunkaltim.co.id - Ratusan nelayan tangkap di Bontang mengeluhkan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) Tanjung Limau, Bontang Utara.

Pasalnya, seringkali penjualan solar subsidi di SPBN Tanjung Limau, tutup lantaran kehabisan stock. Hal ini terungkap saat dua anggota Komisi II DPRD Bontang, Abdul Gaffar dan Hartoyo melakukan inspeksi mendadak ke SPBN Tanjung Limau, Kamis (21/6) siang tadi.

"Kami sering dapat keluhan dari nelayan. Katanya mereka kesulitan mencari BBM subsidi karena SPBN Tanjung Limau sering tutup," ujar Abdul Gaffar.         

Kondisi ini kata, Abdul Gaffar sangat disayangkan mengingat SPBN Tanjung Limau yang merupakan salah satu unit usaha Perusda Aneka Usaha dan Jasa (AUJ) Bontang, dibangun untuk memenuhi kebutuhkan solar subsidi seluruh nelayan. Tapi lantaran sering kehabisan stock, sebagian nelayan terpaksa membeli solar subsidi ke SPBU, kendati harus mengurus ijin dan persyaratan yang cukup panjang ke dinas terkait.

"Kita ingin tahu masalahnya, kalau memang pasokannya kurang, kita minta PT Pertamina menambah kuota untuk SPBN Tanjung Limau," katanya. Ditambahkan total nelayan tangkap di Bontang yang setiap saat membutuhkan solar untuk melaut sekitar 800 orang. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved