Pembenahan Birokrasi di Pemkab Nunukan Belum Berjalan

Pejabat SKPD memang harus diganti. Ini sudah kita gembar-gemborkan diawal terpilihnya Basri-Asmah Gani. Ini merupakan bagian dari janji kampanye

NUNUKAN,tribunkaltim.co.id- Mahasiswa Nunukan Saddam menilai, Bupati Nunukan Basri- dan Wakil Bupati Nunukan Hajjah Asmah belum melakukan pembenahan birokrasi seperti yang dijanjikan saat Kampanye Pemilukada Nunukan 2011.

Mutasi pejabat di lingkungan Pemkab Nunukan yang dilakukan pemerintahan Basri-Asmah tak lebih dari kepentingan bagi-bagi jabatan. Selebihnya, mereka yang menduduki jabatan strategis tak juga mampu merealisasikan janji kampanye.


“Pejabat SKPD memang harus diganti. Ini sudah kita gembar-gemborkan diawal terpilihnya Basri-Asmah Gani. Ini merupakan bagian dari janji kampanye bahwa dia akan melakukan pembenahan birokrasi secara menyeluruh. Tetapi ini kan tidak terlaksana sama sekali. Ada beberapa orang yang masih tetap di sana,” ujarnya.


Saddam mengatakan, untuk mengejar target pelaksanaan janji-janji kampanyenya Basri-Asmah Gani harus segera melakukan evaluasi para pejabat dibirokrasi. Perlu melakukan penempatan pejebat dalam organisasi pemerintahan sesuai dengan kompetensi masing-masing. Dan yang terpenting, penempatan pejabat dalam organisasi pemerintahan daerah tidak didasarkan pada unsur kolusi.


Perombakkan harus segera dilakukan dengan memilih para pejabat yang bisa bekerjasama dalam satu tim. Sehingga tercipta sinkronisasi antara satuan kerja perangkat daerah untuk melaksanakan program-program Bupati Nunukan dalam membangun Kabupaten Nunukan.


Selama ini, penempatan pejabat masih kental dengan unsur kolusi. Hal itu tampak dari dua kali mutasi besar-besaran yang dilakukan pemerintahan Basri-Asmah Gani.


Saddam mengatakan, tak bisa dipungkiri selama dua kali mutasi besar-besaran yang diuntungkan justru mereka yang memiliki kedekatan dengan pejabat di Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan.


Yang lebih ironis, mereka yang mendapatkan kesempatan promosi dan menduduki ‘jabatan basah’ merupakan birokrat yang terlibat mendukung pemenangan lawan politik Basri-Asmah Gani pada Pemilukada lalu.


Dengan kondisi seperti itu, Basri-Asmah Gani harus berhadapan dengan birokrasi yang loyalitasnya diragukan.  Sehingga jika tak segera dilakukan perombakan terhadap organisasi pemerintahan daerah, Saddam pesimistis pemerintahan Basri-Asmah Gani mampu dengan baik melaksanakan janji kampanyenya.


“Sesuai dengan analisis kawan-kawan saat itu, perombakan birokrasi harus dilaksanakan supaya program-program Bupati bisa terlaksana. Tetapi kemudian ini tidak dilaksanakan sama sekali,” ujarnya.
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved