Natal dan Tahun Baru

Jelang Natal, Daging Kucing, Tikus, Babi dan Biawak Laris Manis di Tomohon

Saking banyaknya pembeli menurut Anis, ada masyarakat yang rela memberikan panjar atau uang lebih dulu, agar kebagian daging babi yang dipotongnya.

TRIBUN MANADO / WARSTEF ABISADA
Turis asing kagum dengan keunikan Tomohon seperti di pasar tradisional terlihat pedagang jual bahan kuliner ekstrem kelelawar atau disebut paniki. 

TRIBUNKALTIM.CO, TOMOHON - Menjelang perayaan Natal 25 Desember 2015, kebutuhan masyarakat untuk mengonsumsi aneka ragam daging di Tomohon terus meningkat, termasuk makanan ekstrem seperti daging Ular, Paniki (kelelawar), Anjing, Babi, hingga Kucing.

Di Pasar Beriman Tomohon misalnya, menurut Anis seorang pedagang yang menjual daging Babi, beberapa hari terakhir permintaan terus meningkat hingga mewajibkan dirinya menjual dalam jumlah lebih banyak. "Beberapa hari terakhir penjualan memang semakin banyak, sebab permintaan masyarakat kian tinggi untuk daging babi. Setiap hari daging babi yang laku terjual hingga lebih dari dua ekor, pada hal hari biasanya tak sebanyak itu,” katanya ketika ditemui Tribun Manado, Minggu (21/12/2014) sore.

Harga daging babi kata dia kini mengalami kenaikan hingga Rp 45 ribu per kg karena pasokan juga kurang, akibat banyaknya masyarakat yang membeli. “Sangat banyak masyarakat yang melakukan transaksi jual beli di pasar ini, karena menjadi sentra utama tak hanya di Tomohon, tapi juga daerah lainnya seperti Minahasa, Mitra dan Manado serta daerah lainnya,” ungkapnya.

Saking banyaknya pembeli menurut Anis, ada masyarakat yang rela memberikan panjar atau uang lebih dulu, agar kebagian daging babi yang dipotongnya. ‘Yang sudah memberikan panjar sangat banyak, sehingga daging babi yang kami potong, selain diambil mereka disini, ada juga yang kami antar langsung ke rumah,” tuturnya.

Untuk mencukupi permintaan, Ia bahkan menambah meja khusus yang terbuat dari kayu disekitar tempat pemotongan daging babi di lapak pasar Beriman Tomohon. Khusus stok daging lainnya seperti Ular, Paniki, Anjing, dan Tikus kata dia sangat mencukupi.

Dimana hargai per kg untuk Ular Patola hingga Rp 50 ribu, Babi Hutan Rp 35 Ribu, Kucing Rp 125 Ribu per ekor, Paniki Rp 30 hingga Rp 35 Ribu, Tikus Hutan Rp 25 ribu per ekor, dan Soa-soa atau Biawak Rp 35 ribu per kg. ‘Pukul 05.00 Wita , masyarakat sudah bisa membeli karena aktivitas pasar sudah dimulai, mengingat pedagang sudah menyiapkan semuanya sejak pukul 01.00 Wita,” tukasnya. (*)

Ikuti perkembangan berita lainnya dengan like Facebook TRIBUN KALTIM serta follow @tribunkaltim

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved