DKP Kaltara Manfaatkan Teknologi GPS untuk Bantu Nelayan Menangkap Ikan

Sebagai tahap awal DKP Kaltara akan memberi pelatihan kepada stafnya terkait cara penggunaan dan pengoperasian tekhnologi GPS dan geospasial.

TRIBUN KALTIM/MUHAMMAD ARFAN
Aktivitas pelabuhan nelayan di Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara. 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR – Tahun 2016 mendatang, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kaltara (DKP) berencana menerapkan penggunaan teknologi bagi kegiatan penangkapan ikan nelayan.

Kepala DKP Provinsi Kaltara Amir Bakry menjelaskan, teknologi yang dimaksud adalah penggunaan GPS dan pemanfaatan geospasial. Keunggulan tekhnologi tersebut dapat mendeteksi pola migrasi ikan sehingga akan memudahkan nelayan menangkap ikan di laut.

“Dengan penggunaan teknologi itu, nelayan akan lebih mudah mengetahui keberadaan ikan. Selama ini kan nelayan mencari dan menangkap. Mereka tidak tahu apakah banyak ikan di wilayah situ atau tidak,” sebutnya, Jumat (7/6/2015) saat ditemui di Kantor Gubernur Kaltara.

Sebagai tahap awal DKP Kaltara akan memberi pelatihan kepada stafnya terkait cara penggunaan dan pengoperasian tekhnologi GPS dan geospasial.

BACA juga: Kapal Ketabrak Ponton, Lima Nelayan Ceburkan Diri ke Laut

Dipastikan Amir, pelatihan tersebut mulai bergulir pertengahan bulan ini hingga bulan Agustus 2015. Pelatihan sendiri dikerjasamakan dengan perguruan tinggi dan badan geospasial dari Jakarta.

Setelah tahap pertama selesai, giliran staf Dinas DKP Kabupaten Kota yang diberi pelatihan hingga Desember 2015.

“Jadi jangka pendeknya, pelatihan untuk staf di provinsi, kemudian jangka menengahnya pelatihan di instansi kabupaten/kota,” ujarnya.

Barulah tahun depan, pengadaan perangkat tekhnologi dan pelatihan bagi nelayan akan gencar dilaksanakan. Saat ini klaim Amir peralatan GPS sudah dimiliki DKP Provinsi Kaltara. Hanya saja yang perlu dilengkapi adalah perangkat keras dan perangkat lunak.

“Itu akan kami akomodir di dalam APBD-Perubahan tahun ini,” terangnya.

“Jadi melalui project ini, kami ingin merubah imej nelayan yang hitam, kurus, tertinggal. Artinya dengan pemanfaatan tekhnologi, harapannya hasil tangkap nelayan menjadi meningkat. Ini juga ada hubungannya dengan nawacita Jokowi membangun Indonesia dari pinggiran dan nawacita membangun sektor kemaritiman,” tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved