Berita Video
VIDEO – Bisa Tukar Sampah Dengan Sembako di Tempat Ini
Sementara untuk membantu menjual sampah, DKPP akan menambah jadwal penimbangan bila sebelumnya hanya dua kali menjadi tiga kali sebulan
Penulis: Samir | Editor: Martinus Wikan
Laporan Reporter tribunkaltim.co, Samir
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Dewi tampak antusias menyerahkan sampah yang dikumpulkan selama seminggu. Sebagai petugas pertamanan, hampir setiap hari menemukan sampah dipinggir jalan.
Sampah-sampah yang dikumpulkan kemudian dijual di bank sampah milik Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Penajam Paser Utara (PPU). Sejak dua bulan mulai aktif, ia sudah memiliki tabungan Rp 200 ribu.
Namun, Jumat (2/10), ia tidak mengharapkan lagi uang hasil penjualan sampah untuk ditabung, tapi berencana untuk ditukar dengan beras 5 kilogram.
(Simak juga: VIDEO –Tersangka Isap Sabu Agar Kuat Kerja )
Bukan hanya beras, di halaman DKPP di komplek Islamic Center disiapkan berbagai kebutuhan rumah tangga, seperti minyak goreng, sabun sampai cokelat.
"Kalau cukup sampah yang dikumpulkan ini, saya maunya bawa pulang beras saja. Lumayan untuk kebutuhan di rumah," ucap Dewi saat menunggu perhitungan penjualan sampah miliknya.
Kepala DKPP PPU, Tita Deritayati mengatakan, inovasi yang dilakukan dengan menukarkan sampah dengan sembako ini untuk membantu para petugas DKPP dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Sehingga mereka tidak perlu lagi harus mengeluarkan gaji hanya untuk membeli beras maupun sabun dan minyak goreng, karena cukup dari hasil mengumpulkan sampah.
Tita mengaku, meskipun baru kali pertama dilakukan namun antusias para petugas DKPP sangat tinggi. Terbukti, mereka rela menunggu cukup lama hanya untuk mengetahui hasil penjualan sampah.
"Kalau sudah mengetahui nilai hasil penjualan sampah, maka tinggal memilih apa yang dibutuhkan, apakah beras atau minyak goreng. Malah ada yang menukar dengan cokelat," ucapnya.
Ia menyatakan, mereka juga dipersilahkan untuk berutang sampah bila uang hasil penjualan sampah tidak cukup. Sehingga minggu depan mereka bisa menutupi utang itu dengan sampah, sehingga mereka bisa membawa sembako yang diinginkan.
Sementara untuk membantu menjual sampah, DKPP akan menambah jadwal penimbangan bila sebelumnya hanya dua kali menjadi tiga kali sebulan.
Bukan hanya itu, juga akan menjadwalkan untuk mendatangi SKPP yang memiliki sampah untuk dijual di bank sampah.