Begini Reaksi Inul Daratista saat Tahu Karaokenya Sengaja Dibakar

Pemilik goyang ngebor ini mengucapkan syukur atas keberhasilan tim laboratorium forensik (labfor) kepolisian di Manado mengungkap fakta tersebut.

TRIBUNMANADO/RIBUT RAHARJO
Kondisi tempat karaoke Inul Vizta Megamas Manado, pasca terbakar Minggu dinihari (25/10/2015). 

TRIBUNKALTIM.CO - Penyanyi dangdut Inul Daratista (36) mengungkap laporan kepolisian atas musibah kebakaran yang menghanguskan rumah karaoke Inul Vizta di Kota Manado, Sulawesi Utara beberapa waktu lalu. Musibah itu menewaskan sedikitnya 12 orang.

"Laporan dari kepolisian sudah keluar. Biar masyarakat jelas ini bukan karena kesalahan kami saja seutuhnya. Tapi karena ada unsur kesengajaan dan sangat disengaja," tulis Inul dalam akun Instagram @Inul.d, Selasa (10/11/2015).

Pemilik goyang ngebor ini mengucapkan syukur atas keberhasilan tim laboratorium forensik (labfor) kepolisian di Manado mengungkap fakta tersebut.

"Terima kasih pak polisi. Terima kasih ya Allah kau tunjukkan yang sesungguhnya," tulis Inul sambil mengunggah foto salah satu media yang memberitakan hal tersebut.

Penyanyi Dangdut Inul Daratista saat ditemui pada konferensi pers Indonesian Dangddut Awards 2015 di SCTV Tower, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (21/10/2015). Inul Daratista menjadi nominasi dalam kategori penyanyi dangdut solo wanita terpopuler. (Tribunnews/Jeprima)

Seperti dikutip dari Tribun Manado (TribunNetwork), hasil pemeriksaan labfor kepolisian di Manado menunjukkan ada unsur kesengajaan dalam peristiwa kebakaran rumah karaoke Inul Vizta Manado. Hal itu dikatakan langsung oleh Kapolresta Manado Kombes Pol Rio Permana Mandagi.

"Tadi pagi saya dapat laporan pemeriksaan labfor, ada unsur premium (bahan bakar bensin) di situ atau kesengajaan," kata Kombes Pol Mandagi.

BACA JUGA: Karaoke Inul Vizta Terbakar, 12 Orang Tewas, 9 Jenazah Teridentifikasi

Dia juga mengatakan bahwa bensin didapati di lantai 2 yang diduga menjadi tempat asal mula api. "Tidak mungkin di tempat karaoke ada bensin. Kami akan usut tuntas kasus ini," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, beberapa saksi mata menceritakan adanya kejanggalan dalam musibah yang terjadi pada Minggu, 24 Oktober 2015. Salah satunya adalah aliran listrik di lantai 3 tidak padam, padahal api telah membesar di lantai 2.

"Kami tidak tahu kalau sudah terbakar di lantai 2. Saya baru tahu saat berfirasat buruk dan keluar dari room yang kami sewa," ujar Ifo (21), salah satu korban yang selamat.

Selain itu, alarm tanda bahaya kebakaran juga tidak terdengar saat kejadian, yakni sekitar pukul 00.30 Wita. Dia dan pacarnya serta keempat rekannya berada di salah satu ruang karaokedi lantai 3.

Keluarga korban tragedi kebakaran maut Inul Vizta Manado mulai berdatangan di ruang jenazah RSUP Kandou Malalayang Manado, Minggu pagi (25/10/2015). Hingga pukul 06.00 Wita sudah 12 jenazah dievakuasi, dan baru 9 jenazah berhasil diidentifikasi. (TRIBUNMANADO/VALDY SUAK)

Berdasarkan informasi lainnya, salah satu karyawan Inul Vizta telah mencoba memadamkan api dengan alat pemadam yang ada di gedung tersebut. Namun, api terus membesar dan membuat para pengunjung terjebak di lantai atas.

Beberapa orang juga mencoba membantu pemadaman dengan apa saja, termasuk membawa botol air mineral.

Api baru bisa dikendalikan saat delapan mobil pemadam kebakaran turun ke lokasi, dan petugas berusaha memecahkan kaca jendela agar bisa menuju ke titik api.

Kini, ratusan orang memadati Instalasi Pemulasaran Rumah Sakit Malalayang untuk mencari tahu korban yang tewas.

Sepasang suami istri, Claudia Wowor dan Fredy Kalalo, ikut menjadi korban pada kejadian tersebut. Keduanya diduga tewas kehabisan napas karena jenazah mereka tidak hangus terbakar. (*)

***

UPDATE berita eksklusif, terkini, unik dan menarik dari Kalimantan. Like fb TribunKaltim.co  Follow  @tribunkaltim Tonton Video Youtube TribunKaltim


Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved