Traveling
Bangunan Bata Merah Dengan Arsitek Jaman Majapahit ada di Desa Bejijong
rumah Majapahit memiliki kekhasan tersendiri yakni pondasi yang tinggi dan penggunaan batu bata yang mirip dengan batu bata yang digunakan untuk candi
TRIBUNKALTIM.CO – Struktur bangunan dengan bata merah dengan bentuk arsitek masa lampau menjadi Pemandangan menarik saat memasuki perkampungan di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Ya, bangunan tersebut adalah bagian dari rumah Majapahit. Sebagian rumah milik warga Bejijong terutama bagian depan memang saat ini tengah disulap menyerupai rumah di jaman Kerajaan Majapahit yang sangat tersohor.
Rumah Majapahit merupakan bagian pelengkap setelah Trowulan ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional.
Seperti diketahui, Trowulan merupakan daerah bekas ibukota Majapahit.

Kerajinan patung-patung gaya Majapahit karya penduduk Desa Bejijong, Trowulan, Mojokerto. Dulunya, kawasan ini merupakan ibukota Kerajaan Majapahit.
Di kecamatan yang letaknya kurang lebih 13 kilometer arah Jombang ini ditemukan banyak sisa peninggalan Majapahit.
Baca juga berita lainnya:
Teluk Kiluan Tempat Atraksi Lumba-lumba di Habitat Aslinya
Mencicipi Kuliner Anyar di El Kedai Pasar Segar
Mau Coba Angkringan Moderen Ala Van Java? Datang ke Samarinda
Menurut Nusa Dwi Atmaja, pegawai dari Disporabudpar Kabupaten Mojokerto, selain di desa Bejijong, ada dua desa di Trowulan yang juga disulap rumah penduduknya menjadi rumah Majapahit dibagian depan rumahnya.
Tahap pertama sudah ada 147 rumah yang disulap bagian depannya menjadi rumah Majapahit.
"Tahap dua target ada 291 rumah. Untuk biaya satu rumah sekitar 50 sampai 60 juta. Sedangkan untuk sumber dana berasal dari dana sharing Provinsi," ujar Dwi Atmaja.
Dwi Atmaja menjelaskan bahwa rumah Majapahit memiliki kekhasan tersendiri yakni pondasi yang tinggi dan penggunaan batu bata yang mirip dengan batu bata yang digunakan untuk candi peninggalan Majapahit.

Penduduk Desa Bejijong, Trowulan, Mojokerto, sedang membuat kerajinan.
Selain itu pengunaan jendela jenis kupu tarung dan adanya hiasan di atap adalah ciri khas yang lain.
"Desain yang membuat dari Provinsi, merujuk kitab kitab dan relief candi dan dibuat semirip mungkin dengan rumah yang dulu," jelas Dwi Atmaja.