Mancanegara

VIDEO- Ngerinya, Pesawat Rusia Bombardir Konvoi Truk Minyak Milik ISIS

Pesawat tempur Rusia membombardir konvoi truk pengangkut minyak ISIS di kawasan utara Provinsi Aleppo, diduga akan dikirim ke permbatasan Turki.

youtube.com
Pesawat tempur Rusia membombardir iringan-iringan truk yang sedang berkonvoi di wilayah utara Provinsi Aleppo, diduga akan menuju ke perbatasan Turki. 

CUPLIKAN rekaman video sangat dramatis, ketika pesawat tempur Rusia membombardir kovoi iring-iringan truk tanki milik Negara Islam yang diangkut ke wilayah Turki. Bom dari pesawat itu menyebabkan iring-iringan tersebut habis terbakar.

Media Rusia mengklaim bahwa iring-iringan truk minyak itu menuju ke Turki, dihancurkan, sehari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan memiliki bukti bahwa Turki telah membeli minyak dari kelompok teroris itu.

Rekaman video menunjukkan asap hitam tebal muncul dari truk yang membawa --apa yang diyakini– minyak ISIS, setelah dibom oleh pesawat Rusia.

mirror.co.uk
Petugas pemadam kebakaran mencoba untuk memadamkan api

Dalam klip, petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang memangsa truk, truk tersebut berada di pinggiran utara wilayah Provinsi Aleppo.

Rekaman itu menunjukkan petugas pemadam kebakaran berusaha keras untuk memadamkan kobaran api yang melalap truk setelah pengeboman.

Kementerian Pertahanan menyatakan bahwa Presiden Vladimir Putin pada hari Rabu lalu, menyebutkan punya bukti bahwa Presiden Turki Tayyip Erdogan dan keluarganya terlibat penyelundupan ilegal minyak dari wilayah negara yang dikuasi oleh ISIS baik dari Suriah dan Irak.

mirror.co.uk
Serangan udara diarahkan terhadap iring-iringan truk tanki yang diyakini membawa minyak ke Turki.

Moskow dan Ankara melakukan perang kata-kata sejak pekan lalu, ketika Angkatan Udara Turki menembak jatuh sebuah pesawat tempur Rusia di dekat perbatasan Suriah-Turki, insiden paling serius antara Rusia dan negara NATO dalam setengah abad terakhir.

Erdogan menjawab dengan mengatakan tidak ada yang memiliki hak untuk "fitnah" terhadap Turki, dengan menuduh telah membeli minyak dari Negara Islam. Dia menyatakan siap mundur jika tuduhan itu terbukti benar.

mirror.co.uk
Hubungan antara Turki dan Rusia semakin renggang pasca-penembakan pesawat tempur Rusia ditembak jatuh oleh Turkir di wilayah perbatasan.

Tapi berbicara selama kunjungan ke Qatar, ia juga mengatakan ia tidak ingin hubungan dengan Moskow memburuk.

Pada briefing di Moskow, pejabat kementerian pertahanan menampilkan gambar satelit –menurut mereka – menunjukkan sekolompok truk tanki memuat minyak dari di instalasi dikendalikan oleh Negara Islam di Suriah dan Irak, dan kemudian melintasi perbatasan ke negara tetangga Turki.

Para pejabat tidak secara tegas menyebutkan bahwa bukti itu merupakan keterlibatan Erdogan dan keluarganya,. Presiden Turki pun secara tegas membantah.

mirror.co.uk
Rusia mengatakan Erdogan secara pribadi terlibat dalam perdagangan minyak ilegal yang didapat dari ISIS.

"Turki adalah konsumen utama minyak dicuri dari pemiliknya yang sah, Suriah dan Irak. Menurut informasi yang kami terima, kepemimpinan politik senior negara itu -- Presiden Erdogan dan keluarganya -- terlibat bisnis kriminal ini," kata Wakil Menteri Pertahanan Anatoly Antonov.

"Mungkin aku terlalu terus terang, tapi kami memperoleh informasi yang dapat mempercayakan dari rekan yang mengendalikan bisnis itu dari orang yang paling dekat.”

"Di Barat, belum ada yang mengajukan pertanyaan tentang fakta bahwa putra Presiden Turki yang memimpin salah satu perusahaan energi terbesar, atau bahwa anak-iparnya telah ditunjuk sebagai menteri energi. Apakah ini bukan bisnis keluarga yang luar biasa!"

mirror.co.uk
Rusia memukul balik Turki menembak jatuh jet dengan membom pabrik minyak. Rusia sebelumnya mengatakan memiliki bukti Turki menggunakan minyak ISIS.

"Secara sinisme kepemimpinan Turki tidak mengenal batas. Lihat apa yang mereka lakukan. Mereka pergi ke negara orang lain, mereka merampok tanpa penyesalan," kata Antonov. Erdogan pekan lalu membantah pernyataan itu, pengadaan minyak Turki didapatkan dari sumber yang sah.”

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved