Risalah

Nenek Itu Begitu Terkejut, Pria yang Mengetuk Rumahnya Ternyata Erdogan

Meski hadir sebagai sosok pemimpin muda, Erdogan sangat menghormati orang yang lebih tua darinya.

REUTERS
Presiden Turki Tayyip Erdogan memasukkan kartu suara di sebuah TPS di Istanbul, dalam pemilu Turki, Minggu (7/6/2015). 

TRIBUNKALTIM.CO - SIAPA tidak mengenal Erdogan? Sikap sederhana dan kegigihannya menjadi inspirasi bagi begitu banyak orang.

Perlu diketahui, sejak menjadi Walikota Istanbul, Erdogan dikenal sebagai pemimpin yang cinta dan dekat dengan rakyatnya.

Meski hadir sebagai sosok pemimpin muda, Erdogan sangat menghormati orang yang lebih tua darinya.

Ia bahkan tidak ragu-ragu untuk mencium tangan orang tua dan menyalami orang yang bertemu degannya.

Seperti ditulis Syarif Thagian dalam bukunya, Erdogan: Muadzin Istanbul Penakluk Sekularisme Turki, kebiasaan Erdogan untuk dekat dengan rakyatnya sudah muncul sejak dirinya menjadi Walikota Istanbul Raya hingga menjadi Perdana Menteri di bulan Maret 2003.

Erdogan menerima seorang nenek tua asal Turki yang berada di kompleks Masjid Nabawi, lantas mencium tangannya, layaknya seorang anak bertemu ibundanya.

Salah satu kebiasaan itu adalah selalu berbuka puasa selama Ramadhan bersama keluarga fakir miskin ditemani istrinya Emine. Dia juga berbagai makanan kepada orang miskin dan terlihat akrab dengan mereka.

Tentang kebiasaan Erdogan yang satu ini, media Turki telah banyak mengungkapkannya. Dalam edisi 25 Agustus 2009, sebuah media Turki menceritakan kisah Erdogan menemui seorang nenek.

Bersamaan dengan adzan maghrib, Erdogan mengetuk pintu rumah seorang nenek bernama Aisyah Oljum. Ia tinggal di desa Baglijar daerah Ankara ibukota Turki.

Nenek tersebut tidak percaya dan mengusap kedua matanya, ketika melihat sesosok pria mengetuk pintunya. Betapa kaget sang nenek ketika orang yang menghampiri rumahnya adalah Erdogan.

(Baca juga: Sempat Terlilit Utang Rp 40 Miliar, Pria Ini Bangkit dengan Usaha Teh Hijau)

Pemimpin bersahaja itu datang untuk berbuka puasa di rumahnya dan menanyakan tentang keadaannya.

Setelah Erdogan berbuka puasa, dia bertanya keadaan nenek itu, apa yang dibutuhkannya, baik berupa materi atau bantuan lain.

Erdogan juga mengunjungi tiga rumah di sekitar rumah nenek tersebut. Ketika mengunjungi salah satu dari ketiga rumah tersebut, masuklah Walikota yang bernama Bektas dan duduk.

Kemudian Erdogan berkata kepada Walikota tersebut, “Aku meminta sesuatu kepadamu malam ini,” maka walikota pun menjawab, “Silahkan yang mulia.”

Lalu Erdogan mengulurkan tangannya dan memasukannya ke dalam saku walikota. Dia menemukan sebungkus rokok seraya berkata, “Kamu tinggalkan rokok ini mulai sekarang.”

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved