Turun ke Laut Saat Padaw Tuju Dulung, Walikota Pakai Sepatu Boot
Terlihat walikota dan seluruh pejabat mengikuti gerakan tarian yang ditampilkan para penari kolosal.
Penulis: Junisah |
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Sekitar enam ribu pengunjung memadati Pantai Amal menyaksikan secara langsung Festival Iraw Tengkayu, Minggu (27/12) yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbuparpora) Kota Tarakan.
Festival yang diadakan dua tahun sekali ini dimulai pukul 08.00 Wita. Pengunjung berduyun-duyun mulai berdatangan ke Pantai Amal.
Mereka datang bersama keluarga, teman, sahabat menggunakan sepeda motor, mobil, pick up hingga truk.
Festival diramaikan dengan berbagai lomba, sepeerti lomba fotografi, perahu hias, pemetasan seni budaya dan layang-layang hias.
(Baca juga: Sederet Tank Canggih yang Punya Kemampuan Bertahan dan Menyerang Paling Menakutkan di Dunia)
Usai lomba digelar, pukul 14.30 Wita acara dilanjutkan dengan tarain kolosal atau massal.
Tarian ini ditampilkan 200 penari putra dan putri merupakan pelajar SMA dan perwakilan berbagai komunitas seni tari di Kota Tarakan.
Tarian massal Ulun Pagun dibagi tiga bagian, pertama, Betetu yang berarti berayun-ayun yang bersumber dari nyanyian permainan kanak-kanak.
Kedua, Tulud Pempulu yang berarti terbang burung yang bersumber dari kesenian jepin.
Ketiga, Kadandiyu yaitu judul dari salah satu lagu rakyat yang berasal dari kata Tekandan Mendiyu yang berarti kedapatan mandin bagian dari legenda tentang putri kayangan.
Isi tarian massal ini mengambarkan seorang anak yang menantikan kepulangan orangtuanya yang mana sang ayah sedang menjemput sang ibu yang seorang putri kayangan.
Usai tarian massal, dilanjutkan dengan pelarungan atau penurunan Padaw Tuju Dulung (Perahu tujuh haluan) ke laut.
Di dalam perahu yang memiliki tiga warna, yakni kuning, hijau dan merah ini diletakkan makanan atau sesaji.
Menggunakan baju adat tidung berwarna kuning hitam dan sepatu boot hitam, Walikota Tarakan Sofian Raga dan Wakil Walikota Tarakan Khaeruddin Arief Hidayat, Sekkot Tarakan Khairul, anggota DPRD, unsur muspida dan Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Tarakan ikut pula mengiringi penurunan Padaw Tuju Dulung ke laut.
Meskipun celana panjang yang digunakan basah, para pejabat Tarakan ini terlihat gembira.