Piala Jenderal Sudirman

Terungkap, Rahasia Diego Michiels Cepat Fasih Berbahasa Indonesia, Les Hanya 10 Menit

"Memang saya tipe tak bisa diam. Saya mondar-mandir di kelas. Guru tak suka, dan sayapun diminta keluar, ya saya keluar," katanya.

TRIBUNKALTIM.CO/ANJAS PRATAMA
Diego Michiels 

Laporan wartawan TribunKaltim.co, Anjas Pratama

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Sabtu (9/1/2016), TribunKaltim.co berkesempatan mencari tahu bagaimana pemain berdarah Belanda, Diego Michiels bisa fasih berbahasa Indonesia.

Sebagai informasi, pemain yang kini membela Pusamania Borneo Football Club (PBFC) ini bisa menggunakan tiga bahasa, yakni Inggris, Indonesia, dan Belanda.

"Kamu percaya tidak kalau saya ini pernah kursus bahasa Indonesia di Jakarta? Jawabannya pernah. Tetapi tak sampai selesai. Bahkan, tak sampai sepuluh menit saya belajar di kelas, saya sudah keluar," katanya.

BACA JUGA:

Reuni Dua Pemain Timnas Pra Olimpiade 1992, Nil Maizar Kangen Senyum Kas Hartadi
Ini Strategi Pelatih PBFC Hadapi Semen Padang Malam Nanti, Antisipasi Main Cepat 
Ibu Ini Tempuh Perjalanan 10 Km dan Berjamjam Gendong Anak untuk Dapat Tanda Tangan Pemain Idola
 

Diego Michiels - (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

Aksi keluar kelas tersebut dilakukannya karena sang guru tak senang dengan kelakuan Diego yang tak bisa diam.

"Memang saya tipe tak bisa diam. Saya mondar-mandir di kelas. Guru tak suka, dan sayapun diminta keluar, ya saya keluar," katanya.

BACA JUGA: Diego Michiels Menyesal Gagal Penalti, Tetap Lolos ke Semifinal Walau Kalah

Tak cocok dengan metode belajar kelas, Diego tak patah arang. Belajar tetap dilakukannya mengingat bahasa sangat penting bagi karirnya sebagai pemain sepak bola.

"Waktu itu saya baru. Belum ada yang kenal siapa Diego sekitar tahun 2011," katanya.

Metode belajar pun diubah. Diego kemudian memilih belajar langsung dengan siapapun orang Indonesia yang ia temui.

Uniknya, orang yang paling banyak ia ajak bicara melafalkan bahasa Indonesia adalah satpam kompleks perumahannya di Jakarta dulu.

"Sama Satpam saya belajar. Langsung ngomong saja. Tak ada pakai buku atau pensil. Jadi setiap saya pulang saya ajak ngobrol," ujarnya.

Akhirnya, dalam waktu hanya dua tahun, ia pun berhasil menguasai bahasa yang kini digunakannya sehari-hari. (*)



Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved