Berita Video

VIDEO - Embung Kering, 30 Ribu Jiwa Terancam Kesulitan Air

Pasalnya, Embung Sungai Bolong dan Embung Sungai Bilal yang nyaris kering hanya bisa memproduksi air bersih hingga beberapa hari kedepan.

Editor: Martinus Wikan
TRIBUN KALTIM / NIKO RURU
Kondisi Embung Sungai Bilal, saat musim kemarau beberapa waktu lalu. 

 Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru

TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Beginilah penampakan kondisi persediaan air di Embung Sungai Bolong maupun Embung Sungai Bilal. Kemarau beberapa bulan belakangan ini di Pulau Nunukan, menyebabkan debit air di kedua embung ini semakin merosot.

Kepala Bagian Administrasi dan Keuangan PDAM Nunukan Suparlan Kasmin mengatakan, sekitar 30.000 jiwa atau 5.500 rumah tangga pelanggan air bersih PDAM Kabupaten Nunukan di Pulau Nunukan terancam tak bisa lagi mendapatkan pelayanan.

Pasalnya, Embung Sungai Bolong dan Embung Sungai Bilal yang nyaris kering hanya bisa memproduksi air bersih hingga beberapa hari kedepan.

“Kalau Embung Sungai Bolong hanya 10 sampai15 hari kedepan saja. Apabila tidak ada hujan, PDAM terpaksa harus stop  produksi, stop pengolahan. Karena bahan bakunya tidak ada,” ujarnya.

Simak juga berita lainnya:

VIDEO – Tadi Ada Ledakan, Tapi Kami Belum Tahu Ledakan Apa Itu

VIDEO – Badan Kehormatan Terima Surat Dari Forum Kader Peduli

VIDEO – Membongkar Kedok Pengemis Berwajah Penuh Luka

Disebutkan, Embung Sungai Bolong yang memiliki kapasitas 350 ribu meter kubik, memproduksi air hingga 50 liter perdetik. Meskipun memiliki kapasitas tampung hingga 350 meter kubik, namun air yang bisa disedot hanya sekitar 295 ribu meter kubik.

“Sisanya sudah tidak bisa disedot lagi,” ujarnya.

Sedangkan Embung Sungai Bilal yang memiliki daya tampung 150 ribu meter kubik diprediksi hanya bisa menyuplai kebutuhan produksi antara 20 hingga 25 hari kedepan.

“Sesungguhnya bila tidak hujan sebulan saja, dengan kapasitas 150 ribu meter kubik sudah habis sebenarnya. Kami prediksi paling lambat tiga minggu kedepan sudah berhenti beroperasi,” ujarnya.

Kekeringan pada Embung Sungai Bilal 2014 lalu menyebabkan sekitar 2.500 pelanggan yang terlayani IPA Sungai Bilal tidak dapat terlayani air bersih lebih dari dua pekan.

Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Nunukan, Masdi mengingatkan masyarakat, jika kondisi air saat ini sudah memasuki zona merah. Karena itu dihimbau agar masyarakat bijak menggunakan air.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved