Berita Video
VIDEO – Murid Sekolah Dasar Dipulangkan, Setiap Hujan Turun Beberapa Jam Kota Ini
siswa SMA 13 terpaksa mendorong sepeda motornya sejauh 1 KM di jalan D.I Panjaitan menuju persimpangan Perumahan Alaya Kecamatan Sungai Pinang.
Penulis: Nevrianto | Editor: Martinus Wikan
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Setiap kali hujan mengguyur Kota Samarinda, Kalimantan Timur pasti bencana banjir terjadi.
Seperti hujan yang terjadi pada beberapa hari lalu, tepatnya pada Kamis (21/1/2016) hujan mengguyur kota Samarinda sejak pukul 3 dinihari, mengakibatkan banjir di beberapa lokasi.
Seperti yang terjadi di Jalan D.I Panjaitan, menuju persimpangan Perumahan Alaya Kecamatan Sungai Pinang Samarinda.
Nur Asifah, siswa SMA 13 terpaksa mendorong sepeda motornya sejauh 1 KM di jalan D.I Panjaitan menuju persimpangan Perumahan Alaya Kecamatan Sungai Pinang.
''Di jalan D.I Panjaitan dekat sekolah teman teman saya kebanjiran di jalan raya turun dari gedung sekolah saya yang berada diatas bukit. Tadi pagi saat saya berangkat sekolah jalan D.I Panjaitan jam 06.30 Wita masih becek tapi setelah pulang sekolah jam 11.30 WITA sudah banjir,''katanya.
Simak juga berita lainnya:
VIDEO – Latihan Terakhir Mitra Kukar Jelang Laga Final Piala Jenderal Sudirman
Rekaman Video Paling Berbahaya di Dunia, Benar-benar Menegangkan
VIDEO – Menikmati Keindahan Dari Langit Ranah Minang
Begitu pula dengan Lambertus (55), Warga Talang Sari Perumahan PGRI dan guru olahraga SDN 005 jalan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang, ia terpkasa berteduh di ruang Usaha Kesehatan Sekolah yang berlumpur lantainya akibat sekolah banjir.
''Tinggi air sepah sekitar 1 Meter.Karena rumah saya di Perum PGRI dekat perumahan Talangsari Samarinda Utara terpaksa saya berteduh,''ujarnya
Kepala sekolah SDN 005 Denok Asmiati membenarkan siswa SDN 005 dipulangkan karena sekolah kebanjiran.
"Yang kasihan siswa kelas 6 mereka sudah dekat Ujian Nasional pada bulan Mei. Banjir sudah dihafal para siswa, kejadiannya sama seperti tahun lalu saat Ujian Nasional pagi ujian, sehari sebelumnya banjir, terpaksa para guru mengepel lumpur. Namun informasi dari Dinas Cipta Karya, Bulan Februari akan direhabilitasi total ruang belajar kelas 6, "jelasnya.
***