Bikin Tenda, Pedagang Beras Basah Langgar Perjanjian
Dia optimistis, pemerintahan baru mampu melakukan hal tersebut.
Laporan Wartawan Tribunkaltim.Co, Udin Dohang
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bontang menargetkan Pulau Beras Basah menjadi aset Pemkot pada pemerintahan baru.
Kabid Pariwisata, Jayadi Pulung menyayangkan kondisi pulau wisata ini dipenuhi sampah dan lapak para pedagang, yang membuat tenda dan warung, sehingga pulau tampak kumuh.
"Saya kemarin turun ke sana, sekarang pulaunya jorok, banyak sampah minuman dan lapak pedagang," kata dia.
Ia menuturkan, para pedagang tidak diperkenankan berjualan di Beras Basah dengan mendirikan tenda, mereka hanya diperbolehkan untuk berjualan secara mobile atau asongan.
(Baca juga: Fokus Susun RPJM, Neni Ulur Jadwal Mutasi)
"Sebelumnya pedagang sudah buat perjanjian, hanya boleh berjualan asongan, tidak pakai tenda," katanya.
Belum adanya kejelasan terkait status pulau tersebut menjadi kendala Pemkot untuk mengelola tempat wisata.
Dia berharap pemerintahan baru, dapat mengakuisisi pulau sebagai aset pemkot.
"Kalau begini kan serba salah, nanti kita yang urus, PT Badak klaim pulau milik mereka," tuturnya.
Mantan ketua KNPI Bontang ini, mengaku sudah menghubungi Walikota Bontang terpilih, terkait usulan agar beras basah menjadi aset pemkot.
Dia optimistis, pemerintahan baru mampu melakukan hal tersebut.
"Saya sudah sms Bu Wali (Neni-red), pasti pemerintahannya bisa mengakuisi Pulau Beras Basah. Kan Pak Wakil, Basri Rase dulu gencar di komisi II, supaya Beras Basah masuk ke Bontang," tuturnya. (*)