Berita Video
VIDEO – Menyeberang ke Kawasan Perbatasan Bisa Naik Feri Atau Kelotok
Beroperasinya kapal penyeberangan itu dikhawatirkan memicu reaksi berlebihan dari usaha kelotok yang selama ini melayani jalur yang sama.
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNKALTIM.CO,NUNUKAN - Setiap hari, Amiruddin (37) harus bolak balik menyeberangi lautan antara Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik dengan kelotok bermesin dongpeng.
Setiap hari Amiruddin bisa dua hingga tiga kali bolak balik mengantarkan penumpang maupun kendaraan roda dua.
Awalnya, saat meresmikan pengoperasinya Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Manta, yang mulai melayani pelayaran Pulau Nunukan-Pulau Sebatik Juli tahun lalu, Bupati Nunukan, Basri merasa khawatir.
Beroperasinya kapal penyeberangan itu dikhawatirkan memicu reaksi berlebihan dari usaha kelotok yang selama ini melayani jalur yang sama.
Apalagi, kata dia, ada perbedaan tarif yang sangat signifikan. KMP Manta mengenakan tarif yang lebih murah.
Dengan menumpang KMP Manta, setiap penumpang hanya dikenakan tarif Rp8.000 dengan tarif sepeda motor Rp19.000 perunit.
Bandingkan dengan tarif kelotok yang mencapai Rp22.000 untuk setiap penumpang dan Rp40.000 untuk setiap unit sepeda motor.
Bukan hanya persoalan tarif, soal keamanan menumpang KMP Manta lebih terjamin ketimbang menumpang kelotok yang sangat mengkhawatirkan ditengah derasnya ombak pada saat saat tertentu.
Simak juga berita lainnya:
VIDEO – Menyaksikan Jurus Kera Mecah Beton Gorong-Gorong
VIDEO – Warga Antusias Saksikan Barongsai Cilik Dari Dekat
VIDEO – Wanita-wanita Cantik Berlenggok-Lenggok dengan Gaun Pengantin
Meskipun mengenakan tarif yang lebih mahal dari KMP Manta, hingga kini para penambang kelotok masih merasa berjaya.
Amiruddin misalnya, sekali jalan mengangkut penumpang dan kendaraan roda dua bisa mendapatkan Rp150.000. Sehari bisa melayani pulang pergi saja, dia sudah mendapatkan Rp300.000.