Travelling dan Kuliner
Tren Makanan ala Jepang, Sushi dan Ramen Makanan paling Eksis
DUA tahun lalu, bila ingin makan makanan Jepang kita harus pergi ke restoran atau hotel. Makanan ini masih masuk kategori kelas atas.
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO - DUA tahun lalu, bila ingin makan makanan Jepang kita harus pergi ke restoran atau hotel. Makanan ini masih masuk kategori kelas atas. Pasalnya, dengan harus makan di resto atau hotel, bugdet-nya yang harus disiapkan tentu tidak sedikit.
Nah, kurang lebih sejak setahun lalu makan sushi bisa kita nikmati dengan kedai-kedai pinggir jalan yang tentunya dengan harga yang masih bersahabat. Bahkan untuk pelajar dan mahasiswa. Namun, sebelum kedai-kedai ini ada, penjaja sushi atau makanan Jepang melalui online (daring) sudah ada terlebih dahulu. Namun, memang belum se-booming saat kedai-kedai itu hadir.
BACA JUGA:
Booming-nya sushi dan makanan-makanan Jepang atau Korea tak lepas dari pengaruh boomingnya drama Asia di televisi kita. Banyaknya penggemar drama Asia ini, mempengaruhi gaya hidup masyarakat kita, termasuk cara makan. Bahkan di Balikpapan makan sushi atau ramen dan kawan-kawannya pun menjadi salah satu bentuk eksistensi. Makan di kedai sushi lalu memotret makanan yang dipesan, posting di path dan Instagram.
Perubahan gaya hidup ini pun direspon tepat oleh para pebisnis kuliner. Dengan sedikit mengolah cara memasak dan bumbu, voila jadilah makanan Jepang yang pas di lidah orang Indonesia.
Sushi, ramen, okonomiyaki, dan udon menjadi menu favorit masyarakat.
Salah satu kedai sushi yang setiap hari didatangi adalah Sushinei yang berlokasi di Jl. Letjen S. Parman Balikpapan. Kedai Sushi yang sebelumnya buka di Jl. DR. Sutomo ini setiap harinya didatangi para penggemar setianya.
Seperti yang diketahui bumbu asli dalam sushi dari Jepang tentu sangat berbeda dengan bumbu yang disukai orang Indonesia. Untuk itu sang pemilik kedai Sushinei, Rusdi Wijaya mengombinasikan sushi yang dijualnya dengan perpaduan bumbu ala Indonesia. "Saya melakukan fusion saat buat sushi. Cara pembuatannya sama dengan sushi yang ada di Jepang. Tapi bedanya saya campur bumbu-bumbu yang disukai oleh lidah orang Indonesia," kata Rusdi
Sushi di tempat miliknya yang paling disukai para pengunjung adalah Age Shifudo Roll, Tuna Spicy Roll dan Tuna Zarella. Age Shifudo roll yaitu sushi dengan isian daging gurita, dan beberapa seafodd kemudian dimasukkan ke dalam nasi dan digulung dalam anyaman bambu.
BACA JUGA: Steak Panggang Diatas Batu Menjadi Pembeda nan Maknyus
Sedangkan Tuna Spicy Roll berbahan dasar tuna kemudian dibungkus dengan nori dan nasi kemudian digulung dengan anyaman bambu. "Kalau Tuna Zarella sama caranya dengan sushi pada umumnya. Tapi nanti ada tambahan topping keju mozarellanya dan dibakar sebentar agar kejunya lumer di atas gulungan sushi," kata Rusdi.
Selain sushi, ramen juga paling dicari para pecinta makanan ala Jepang. Makanan yang terbuat dari mi ini berbeda dengan makanan mi lainnya. Seperti makanan Jepang pada umumnya, ramen juga berisi berbagai macam isian berbahan laut.
"Ada gurita, udang, cumi dan ikan. Yang pasti di Ramen ada isian berupa naruto (narutomaki)," kata Rusdi. Naruto atau narutomaki adalah isian atau topping yang terdapat di dalam ramen..Bahan dasar narutomaki adalah daging ikan kemudian digiling kemudian dipadatkan menjadi naruto yang sering dimakan orang dengan ramen. Narutomaki berwarna putih dengan spiral (maki) merah di tengahnya.
Untuk harga sushi dan ramen yang ditawarkan Sushi Nei sangat terjangkau sekitar Rp 30 ribu sampai Rp 37 ribu. "Bahannya tidak diimpor semua saya beli langsung di pasar. Kalau ikan saya langsung beli di nelayan lokal," pungkasnya. (*)