12 Ahli Astronomi Dunia Datang ke Balikpapan Demi Gerhana Matahari Total
Menurut data yang dimilikinya, pergerakan GMT dimulai dari sekitar pukul 07.25 dengan puncak gerhana yang akan jatuh pukul 08.33 pagi.
Laporan wartawan Tribun Kaltim, Muhammad Afridho Septian
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata Kota Balikpapan, Oemy Facessly Budiartiningsih mengatakan akan membuat acara untuk memeriahkan peristiwa Gerhana Matahari Total (GMT).
"Kami sudah koordinasikan dengan dinas pariwisata provinsi. Nanti akan kita adakan acara di dua tempat yakni Lapangan Merdeka dan Pantai Manggar," katanya.
Untuk memeriahkan peristiwa itu, pihak Pemkot sebagai penyelenggara akan mengadakan pesta laut, lomba perahu naga, festival makanan nusantara dan lomba minuman khas Balikpapan.
baca juga
Bahkan menurut keterangannya, hasil karya para pemenang dari lomba minuman khas ini akan dijadikan welcome drink di hotel-hotel Balikpapan.
"Kami juga akan membuat panggung atraksi budaya dan mendatangkan artis dari ibukota. Selain itu akan ada pemecahan rekor makan Mantau sebanyak 2.119 biji," ujarnya.
Menurut data yang dimilikinya, pergerakan GMT dimulai dari sekitar pukul 07.25 dengan puncak gerhana yang akan jatuh pukul 08.33 pagi.
Peristiwa GMT yang melewati Balikpapan ini juga diharap dapat mendatangkan wisatawan baik domestik maupun internasional.
baca juga
"Nanti tanggal 4 Maret memang ada 20 wartawan asal China yang akan datang untuk meliput peristiwa GMT ini. Namun sebelum meliput mereka akan melakukan tur wisata ke Derawan," jelas Oemy lagi.
Selain itu rencananya juga akan ada 12 ahli astronomi yang berasal dari berbagai penjuru dunia untuk meneliti kejadian ini.
Ia berharap peristiwa ini dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan destinasi-destinasi wisata Kalimantan Timur.
Selain itu, dengan bekerja sama dengan MUI, penyelenggara akan mengadakan juga sholat gerhana di Masjid Agung At-Taqwa dan di helipad Pantai Banua Patra.
"Kami akan manfaatkan benar-benar momen ini. Karena ini momen langka yang datang hanya setiap 350 tahun sekali," tegas Oemy. (*)