Berita Video
VIDEO – Warga Hulu Sungai Kayan Berdagang Dengan Ketinting, Tidak Mau Pasar di Relokasi
alah seorang pedagang dari hulu Sungai Kayan tepatnya di Desa Mara I, mengaku sudah mendengar rencana relokasi tersebut.
Penulis: Doan E Pardede | Editor: Martinus Wikan
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Doan Pardede
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR – Beberapa pedagang di Jl Surapto Tanjung Selor atau biasa disebut Pasar Sore, menolak rencana relokasi mulai didengungkan Pemkab Bulungan.
Pantauan Tribun di lokasi, Minggu (13/3/2016) sore, jalan umum yang menjadi tempat berjualan selama beberapa tahun belakangan ini, hanya berjarak puluhan meter dari bibir sungai Kayan.
Aktivitas jual-beli yang sudah beberapa tahun belakangan terjadi di jalan ini, dimulai dari pukul 3 sore sampai pukul 10 malam. Barang yang dijual beragam. Mulai dari bahan kebutuhan rumah tangga, ikan segar, sayur mayur, buah-buahan, hingga jajanan.
Uniknya, beberapa dari pedagang adalah warga pedalaman dari bagian hulu Sungai Kayan, yang memang menggantungkan hidup dengan berjualan hasil-hasil perkebunannya.
Elisabet, salah seorang pedagang dari hulu Sungai Kayan tepatnya di Desa Mara I, mengaku sudah mendengar rencana relokasi tersebut.
Simak berita lainnya:
Video - 12 Jurus Jitu agar Anda Terhindar dari Kejahatan saat Transaksi di ATM
VIDEO – Pengundian Hadiah Bank Ini Dijaga Ketat
VIDEO - Aksi Heroik Warga Demi Menyelamatkan Balita Yang Jatuh Dari Lantai 5 Apartemen
Namun setelah mempertimbangkan jarak tempat berjualan saat ini ke Pasar Induk terlalu jauh, dia dan beberapa rekan sepakat menolak.
Jika terlalu jauh dari Sungai Kayan kata dia, tidak ada lagi yang mengawasi perahu ketinting, yang sengaja ditambatkan tak jauh dari lokasi berjualan saat ini.
Padahal, perahu inilah yang sehari-hari digunakan pedagang mengangkut hasil-hasil kebun untuk dijual.
Belum lagi, ongkos angkutan umum yang harus dikeluarkan ke Pasar Induk terlalu besar. Ketersediaan tempat berjualan di Pasar Induk, juga menurutnya masih dipertanyakan.
“Kami berjualan sampai jam 10 malam. Kalau tidak ada angkutan lagi, bagaimana kali pulang,” katanya.