Alung dan Bere Ali Langsung Temui Duta Besar Indonesia di Kairo
Menurut dia, tawaran beberapa bangunan itu lebih mudah proses kepemilikannya, ketimbang membangun baru.
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Budhi Hartono
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kunjungan Ketua DPRD Provinsi Kaltim, H. Syahrun beserta anggota Komisi I Jahidin, Masytah Assegaf, Siti Qomariah dan Asisten III Pemprov Kaltim, Bere Ali, diterima Duta Besar Indonesia di Kairo, Mesir, Helmy Fauzy.
Dalam pertemuan itu, mereka membahas soal proses pembelian dan kepemilikan aset. Hal ini agar lebih mudah dalam administrasi aset lahan/bangunan.
"Disana, saya langsung ke kedutaan, koordinasi soal tujuan kita. Bahwa ini bisa diwujudkan. Yang kedua soal legalitas. Kedutaan memback up dan silahkan negosiasi. Kalau sudah deal, itu nanti atas nama kedutaan. Untuk menjamin keabsahan aset itu," jelas Syahrun yang akrab disapa Alung, Senin (25/7/2016) malam.
Tetapi, lanjut dia, pemanfaatan sepenuhnya nanti tetap diserahkan ke Provinsi Kaltim.
"Supaya administrasinya tidak salah, asetnya atas nama kedutaan. Silahkan dilaksanakan," lanjut Alung.
Selama di Kairo, Mesir, Alung yang didampingi Jahidin, Syarifah Masytah Assegaf, Siti Qomariah, serta Bere Ali, sudah melihat beberapa bangunan apartemen yang bisa dibeli untuk dijadikan asrama.
Ada beberapa bangunan apartemen yang bakal dinegosiasi. Misalnya, ada bangunan dua lantai dengan ukuran 18 X 27 meter.
"Jadi ada dua apartemen. Kalau harga lebih murah. Kalau dengan isi harga Rp 12,5 juta/meter. Itu ada ruang rapat dan sebagainya. Paling sampai Rp 20 miliar dan sudah ada fasilitas," tutur Alung.
Menurut dia, tawaran beberapa bangunan itu lebih mudah proses kepemilikannya, ketimbang membangun baru.
"Kalau nanti ada anggaran, tidak ada masalah lagi. Dan para mahasiswa menganggap masih ada anggarannya itu, mereka minta cepat," ujarnya. (*)
***