Musim Hujan Tiba, Kabupaten Ini Waspada DBD

“Kami imbau warga harus waspada penyakit DBD lantaran curah hujan di bulan ini cukup tinggi,” ucapnya.

Penulis: Febriawan |
(palstreat-md.com)
Nyamuk betina Aedes aegypti sedang menyedot darah manusia. Sengatan nyamuk jenis ini dapat menularkan penyakit demam berdarah dengue, chikungunya dan virus Zika. (palstreat-md.com) 

TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR - Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Barat (Kubar), mengimbau warga mewaspadai munculnya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Kewaspadaan mesti ditingkatkan seiring tibanya musim hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, baik itu pagi, siang, sore, ataupun malam.

Menurut catatan Dinkes setempat, sebanyak 363 orang warga Kubar, yang didominasi anak-anak berusia 4 hingga 15 tahun, harus menjalani perawatan intensif di puskesmas dan RSUD HIS Kubar. Mereka menderita penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutai Barat, Depit Manual, SKM.

Ia menjelaskan, penderita penyakit DBD bulan Mei dan Juni lalu cenderung menurun. Namun diakhir bulan Juli ini, pihaknya khawatir pasien DBD akan meningkat mengingat tingginya curah hujan menjelang akhir bulan ini.

“Kami imbau warga harus waspada penyakit DBD lantaran curah hujan di bulan ini cukup tinggi,” ucapnya.

(Baca juga: Pembobol Mobil Terios di Melak Berhasil Dibekuk)

Hal itu, kata Depit, baru terjadi di tahun ini, yang mana musim penghujan biasanya datang pada bulan Agustus – September, namun saat ini diakhir bulan Juli telah tiba.

“Ini juga diluar dugaan, musim hujan begitu cepat datangnya. Yang terpenting menjaga lingkungan agar tetap bersih,”jelasnya.

Sebab, lanjutnya, penular virus Dengue Haemorrhagic fever ini, berkembang biak melalui sampah-sampah yang diganangi air di sekeliling rumah warga.

“DBD ini merupakan penyakit berbasis lingkungan, yang penularaannya tergantung pada kebersihan lingkungan,”jelasnya.

Untuk lanjut dia, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk segera mengubah gaya hidup dan menerapkan pola hidup sehat.

Langkah-langkah yang dilakukan Dinkes saat ini kata Depit, ialah gencar melakukan fogging ke rumah-rumah warga.

Akan tetapi langkah itu kurang efektif untuk menekan angka penularan DBD. Pasalnya fogging hanya bersifat memberantas nyamuk dewasa saja, tidak untuk jentiknya.

“Jentik nyamuk itulah yang akan berkembang biak setelah nyamuk dewasa mati,” jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved