Anies Sebut Kalijodo Bukan Ditata, Melainkan Digusur, Begini Janjinya Jika Terpilih
Anies Baswedan, menyebut bahwa permukiman Kalijodo yang diubah menjadi ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) bukan ditata, melainkan digusur.
TRIBUNKALTIM.CO - Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyebut bahwa permukiman Kalijodo yang diubah menjadi ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) bukan ditata, melainkan digusur.
Anies menyampaikan hal tersebut dalam menanggapi pertanyaan awak media, apakah ia akan menata wilayah lain di Jakarta seperti Kalijodo atau tidak.
Baca: Anies Baswedan Tanya Soal Angkutan Umum, Netizen Kok Malah Terima Kasih ke Ahok?
Menurut Anies, apa yang dilakukan di kawasan yang dulunya lokalisasi itu adalah penggusuran.
"Ini sih beda, (bukan penataan), ini digusur, dibersihkan, warganya dipindah," kata Anies, yang berkampanye di seberang RPTRA Kalijodo, di Jakarta Utara, Sabtu (15/4/2017).

Anies mengatakan, hal yang seharusnya dilakukan di Kalijodo adalah penataan kampung.
"Kampung diremajakan, ditata ulang, warganya tetap tinggal di sana, tetapi kampungnya menjadi kampung yang bersih, sehat, baik, dan masing-masing memiliki tempat tinggal," ujar Anies.
Baca: Anies Baswedan Tawarkan KJP Plus, Ahok Bilang Program Ini Merusak Mental
Dengan demikian, menurut dia, kehidupan warga tidak sampai terganggu karena dipindahkan.
Anies juga menyampaikan, penggusuran di Jakarta bukan sekali ini terjadi.

Ia lantas menyinggung rilis Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta soal penggusuran.
"Anda lihat laporan LBH kemarin menunjukkan Jakarta tidak menjadi kota yang bersahabat pada warganya sendiri," ujar Anies.
Baca: Anies Baswedan Terkesan Ikut Debat di Mata Najwa
Menurut Anies, dalam kampanyenya di Kalijodo, ia menjanjikan Jakarta ke depannya akan manusiawi.
Ia juga menjanjikan, jika ada penataan, tujuannya adalah kepentingan warga.
"Bukan untuk kepentingan yang lain," ujar Anies.

(Kompas.com/Robertus Belarminus)