Meski Sudah PPDB Online, Banyak Orang Tua Bingung Bagaimana Daftar Ulang
Meskipun hasil pengumuman PPDB sudah bisa diakses secara online, masih ada orangtua siswa datang langsung ke sekolah menanyakan perihal kelanjutan
Laporan wartawan Tribunkaltim.co, Anjas Pratama
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Usai sudah pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online tingkat SMA/SMK se- Kaltim. Hasil seleksi penerimaan siswa di setiap sekolah sudah diumumkan, baik secara online melalui situs PPDB, ataupun sistem manual, dengan menempelkan daftar nama siswa lulus di sekolah.
“Hari ini sudah selesai. Orang tua sudah bisa mengecek langsung diterima atau tidak melalui situs PPDB Kaltim,” ujar Suparman, panitia PPDB Online SMAN 5 Samarinda, saat ditemui di sekolah.
Meskipun hasil pengumuman PPDB sudah bisa diakses secara online, masih ada orangtua siswa datang langsung ke sekolah menanyakan perihal kelanjutan jika anak-anak mereka lulus di sekolah pilihan.
“Saya memilih datang ke sekolah, karena sekaligus menanyakan jadwal daftar ulang, serta biaya untuk pembelian buku ataupun seragam sekolah,” ujar Tatik, orangtua siswa di SMAN 5 Samarinda yang masih bingung proses daftar ulang.
“Memang masih ada, meskipun bisa akses secara online. Kebanyakan bertanya terkait kapan jadwal daftar ulang,” kata Suparman.
Dijelaskan, perihal sistem pengumuman kelulusan PPDB Online tersebut. Siswa yang mendaftar, jika tak terpilih di sekolah pilihan pertama, akan dimasukkan berkasnya ke sekolah pilihan kedua. Begitu seterunya, hingga terakhir sekolah pilihan ke empat atau pilihan terakhir.
Bagaimana dengan siswa tak lulus di empat pilihan sekolah, maka jalan terakhir adalah mendaftar di sekolah swasta. “Jika tak diterima seluruhnya, mau tak mau masuk sekolah swasta,” ucapnya.
Armin, Kasi Peserta Didik Pembangunan Karakter Disdik Kaltim, mengungkapkan permasalahan yang selama ini terjadi di PPDB Online yang digelar Disdik tersebut.
“Ini pertama kalinya PPDB ditangani Disdik Provinsi. Sebelumnya ada di kabupaten/kota. Tentu saja ada beberapa hal yang salah. Ini akan kami lakukan evaluasi, setelah seluruh proses penerimaan siswa selesai. Kami berikan waktu pada sekolah untuk lakukan daftar ulang terlebih dahulu,” ujarnya.
Perihal permasalahan, disebut Armin, lebih banyak terjadi pada jalur penerimaan Bina Lingkungan (BL). Hal inilah yang menjadi catatan utama Disdik untuk dievaluasi.
“Ada beberapa RT di lingkungan sekolah yang tidak masuk jalur BL, sehinga orangtua siswa tak bisa mendaftar di jalur tersebut. Ini yang kami coba evaluasi setelahnya. Pola tidak akan berubah untuk tahun depan, yakni dengan sistem zonasi. Hanya penajaman saja dalam hal sistem yang akan dilakukan,” katanya. (*)