Dikritik Sepi dan Tak Bergairah, Pusamania Tetap Atraktif di Utara dan Selatan
Meskipun jumlahnya lebih sedikit dari suporter yang berada di tribun Timur, namun suporter di tribun utara dan selatan tampak lebih atraktif.
Penulis: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Cornel Dimas
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Usai laga Derby Mahakam kemarin, Pelatih Borneo FC, Dragan Djukanovic sempat menyindir animo penonton dan gairah Pusamania yang mendukung timnya.
Menurut Dragan superter tak bergairah mendukung tim di laga Derby yang sarat gengsi. Ia juga menganggap sepinya penonton yang memadati stadion Segiri, Samarinda.
Menanggapi hal itu, Ketua Pusamania, Tommy Ermanto Pasemah angkat bicara. Menurutnya Pusamania tetap beraksi mendukung timnya dengan antusias.
Bahkan ada dua sisi stadion dengan aksi suporter penuh atraktif, yaitu Tribun Untara dan Selatan (belakang gawang). Setidaknya pemandangan itu terlihat sejak 3 laga home terakhir Pesut Etam.
"Memang kita arahkan ke sana, ke salatan dan utara. Itu tidak apa- apa. Mereka bebas berkeativitas mendukung tim. Karena dibagi ke dua sisi, otomatis suporter tang di tribun timur berkurang, itu resiko. Tapi semangatnya tetap sama," ungkap Tommy yang dihubungi Tribunkaltim di Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (12/7/2017) pukul 19.00 Wita.
Meskipun jumlahnya lebih sedikit dari suporter yang berada di tribun Timur, namun suporter di tribun utara dan selatan tampak lebih atraktif.
Mereka tetap bernyanyi sembari memukul perkusi dan mengibarkan bendera. Bahkan suporter di Tribun Selatan kerap memperlihatkan Poznan Style atau gerakan merangkul sambil membelakangi lapangan, dan melompat-lompat di tempat.
Menurut Tommy, pihaknya sengaja mengarahkan suporter ke tribun utara dan selatan karena regulasi yang tak membenarkan mengibarkan bendera di sisi timur.
"Kami ikuti regulasi. Kalau di belakang gawang kan boleh mengibarkan bendera dan itu kreativitas teman-teman. Kami tidak ingin kreativitas kita mati untuk mendukung tim," ujarnya.
Sementara itu, terkait dengan prahara yang belakangan ini kencang mnerpa kubu Borneo FC, Tommy enggan menyikapi lebih jauh. Namun ia menolak suporter dijadikan kambing hitam atas sepinya penonton saat laga home.
"Saya gak mau komentar banyak soal manajemen. Yang jelas begini, kalau penonton sepi di stadion, ini kan ada apa? Dulu waktu zaman saya di Persisam, stadion selalu full. Nah, kita tidak bisa banyak dipaksa memenuhi stadion tiap pertandingan home. Berarti ini harus ada evaluasi dari manajemen kenapa penonton sepi," ungkap Tommy. (*)