Omset Pedagang Sapi Kurban Menurun, Penyebabnya Tak Disangka, Berharap Naik di Pekan Terakhir
Untuk diketahui, Puluhan sapi milik Arifin berasal dari Gorontalo, Sulawesi Utara.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Muhammad Fachri Ramadhani
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pedagang sapi kurban di Balikpapan harap-harap cemas. Mereka mengalami penurunan omset penjualan dari tahun sebelumnya.
"Tahun kemarin, dua minggu kami buka lapak sekitar 50 sapi yang terjual. Sekarang malah gak sampai 20 sapi," kata Arifin Katili, penjual sapi kurban di bilangan Kampung Timur, Balikpapan Utara, Senin (14/7/2017).
Arifin mengaku cemas dengan kondisi yang ia alami 2 pekan menjelang hari raya kurban yang jatuh pada 1 September mendatang.
Siapa sangka saat ditanya faktor apa yang memengaruhi penurunan omset bisnisnya, ia menyebut salah satu sebabnya yakni perayaan lebaran kurban tahun ini bertepatan dengan periode anak masuk sekolah.
"Butuh biaya banyak membayar keperluan anak sekolah. Nah, itu jadi sebab pembeli kita berkurang," katanya.
Selain itu harga bahan bakar minyak yang naik juga berpengaruh. Terutama pada biaya pengiriman sapi kurban tersebut.
Untuk seekor sapi Arifin harus merogeh kocek Rp 1 juta agar bisa sampai di Balikpapan.
"Satu kepala sapi kalau dihitung-hitung ya bisa sampai sejuta. Dari Gorontalo menuju Palu, dari Palu menuju Balikpapan (Kariangau), sampailah ke lapak ini," bebernya.
Untuk diketahui, Puluhan sapi milik Arifin berasal dari Gorontalo, Sulawesi Utara.
"Biasanya seminggu jelang Idul Adha semakin banyak. Semoga saja," harapnya. (*)