Atlet Peraih Emas PON Ini Kecewa karena Bonus Kurang Rp 30 Juta

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Salah satu atlet peraih medali emas di PON Jabar silam, Abdul Rachman mengaku sangat kecewa dengan persoalan bonus yang tak kunjung dijanjikan.

Ia menilai pemerintah dan DPRD seolah meremehkan perjuangan atlet yang susah payah demi mengharumkan nama Kaltim di even 4 tahun nasional itu.

"Kita sudah lelah, masa berjuang demi nama Kaltim sudah membawa peringkat 5 besar dan terbaik di luar Pulau Jawa tapi sampai sekarang bonusnya tidak kunjung selesai," ungkapnya kepada Tribunkaltim, Senin (13/8).

Ia bakal menyiapkan statement keras untuk menggugah wakil rakyat agar segera menjamin kepastian bonus atlet yang berprestasi di PON.

Ia tak habis pikir dengan kinerja wakil rakyat yang mengingkari kesepakatan soal bonus atlet. Padahal bonus itu sang diperlukan para atlet untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

Rachman mengaku baru tahun ini persoalan bonus atlet sangat rumit dan jumlahnya menyusut. Rachman merasa selama gelaran PON, tidak ada peningkatan nilai bonus yang diterima atlet. Rachman merupakan atlet Hoki Kaltim yang menyumbangkan medali emas PON Jabar 2016 dan PON Kaltim 2008.

"Harusnya sudah dianggarkan. Sekarang kami yang beregu cuma Rp 100 juta per orang, dan yang diterima baru Rp 70 juta. Jadi kurangnya Rp 30 juta itu kok belum?" ujarnya.

Rachman yang sudah memiliki 3 anak ini sangat membutuhkan sisa bonus tersebut untuk keperluan anaknya. Bahkan ia sampai menabung hasil bonus dari PON sebelumnya untuk memberangkatkan haji orangtuanya.

"Lumayan nambah untuk keperluan anak-anak sekolah itu. Karena bonus yang tahap pertama itu sudah saya gunakan untuk memberangkatkan haji orangtua. Itupun saya dan istri menabung dari hasil bonus PON sebelumnya," ungkap atlet hoki yang berposisi sebagai playmaker ini. (*)