Mantan Atlet Terbaik Binaraga Nasional Ini Berang pada Perlakuan Pemprov soal Bonus: Diwaluhi Kita!
Bahkan kerap kali atlet "dilempar" ke sana kemari hanya untuk mempertanyakan kejelasan bonus.
Penulis: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Cornel Dimas
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kisruh soal bonus atlet-pelatih Kaltim di PON 2016 rupanya mengundang reaksi dari berbagai pihak.
Salah satunya mantan atlet terbaik Binaraga Nasional, Hendra Radinal Ari, yang murka dengan perlakuan pemerintah terkait bonus bagi atlet berprestasi.
Hendra turut hadir di tengah-tengah puluhan atlet-pelatih Kaltim di gedung DPRD Kaltim, Jl Teuku Umar, Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (15/7/2017) pukul 12.00 Wita.
Ia murka lantaran persoalan bonus selalu menjadi polemik yang tak kunjung usai sejak ia masih menjadi atlet tahun 2000 silam.
"Sebetulnya kami malu karena permasalahan ini muncul sejak saya jadi atlet tahun 2000. Bonus tidak jelas. Ketika kita demo baru jelas, tapi belum dicairkan. Tapi ketika demo lagi nah baru sisanya diberikan. Selalu saja begitu tiap tahun," ungkap peraih medali emas 4 kali PON ini.
Tak hanya itu ia mengaku bosan dengan cara pemerintah yang meremehkan perjuangan atlet lewat ketidakjelasan bonus.
Bahkan kerap kali atlet "dilempar" ke sana kemari hanya untuk mempertanyakan kejelasan bonus.
"Awal itu juga bonus mengambang ada bonus dijanjikan Rp 250 juta + rumah + diangkat jadi PNS. Wah hebat sekali Kaltim ini. Nyatanya pemerintah nol besar. Diwaluhi (diakali, dibohongi.red) kita. Dilempar-lempar kita," ucapnya dengan nada tegas.
Mantan atlet Kaltim yang kini menjadi pelatih binaraga itu berharap pemerintah serius memenuhi hak atlet.
Sebab kehidupan atlet sangat bertumpu dengan bonus yang sudah dijanjikan pemerintah.
"Kami bosan dengan cara begini. Jangan lagi lah kami dipusingkan tentang ini. Yang pasti kami harus diperhatikan untuk memenuhi kebutuhan kami. Kami berharap ada kepastian sisa bonus akan dibayarkan. Kami maunya bertanding dan berjuang," tuturnya. (*)