Bukan 17 Agustus 1945 Merah Putih Pertama Kali Berkibar di Samarinda, Ini Kisah Heroiknya. . .

Laporan wartawan TribunKaltim.co, Christoper D

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - 17 Agustus 1945 menjadi hari yang bersejarah bagi Indonesia.

Setelah Soekarno membacakan teks Proklmasi, Indonesia pun menjadi negara yang merdeka.

Sayangnya, meski Indonesia resmi merdeka, di sejumlah daerah masih bergejolak.

Perlawanan terhadap tentara sekutu yang masih bercokol di Indonesia masih berlangsung, termasuk di Kota Samarinda, yang saat ini menjadi ibu kota Provinsi Kalimantan Timur.

Baca: Bukannya Ditilang, Polisi Malah Ajak Pelanggar Lalu Lintas Lakukan Ini, Netter: Pak, Kalian Keren!

Baca: Ngeri, Begini Petugas Kapal Pelni Buang Sampah, Videonya Viral, Netizen Lapor ke Menteri Susi

Baca: VIDEO - Atlet dan Pelatih Nyanyikan Lagu Indonesia Raya di Depan Anggota Dewan Ada Apa Ya!

Sang Dwi Warna, sang saka Merah Putih bahkan belum berkibar di Samarinda di tanggal itu.

Lantas kapan dan di mana Merah Putih berkibar di kota yang berjuluk Kota Tepian?

Merah Putih baru berkibar di Samarinda lebih dari 30 hari kemudian.

Tepatnya 20 September 1945 di Rumah Sakit Umum, yang saat ini menjadi Rumah Sakit Islam (RSI).

"Saat itu, pengibaran bendera tidak berjalan khidmat. Dan hanya dalam hitungan jam saja bendera Merah Putih diturunkan," tutur penulis buku Samarinda Tempo Doeloe, Muhammad Sarip, Selasa (15/8/2017).

Bendera Merah Putih sudah berkibar, namun para pejuang kemerdekaan masih terus berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia di Samarinda.

Penyerangan pertama, yang luput dari catatan sejarah, terjadi pada 15 November 1946, di Jalan Yos Sudarso, tepatnya di pinggir Sungai Mahakam.