Hasil Penelitian, Ternyata Inilah Pengaruh Jika Mengakhiri Pesan Singkat dengan Tanda 'Titik'
Oleh karena itu, pengguna pesan singkat mengandalkan hal-hal yang tersedia seperti emoji, kesalahan mengeja yang disengaja, dan tanda baca.
TRIBUNKALTIM.CO - Bila merujuk pada aturan bahasa yang baik dan benar, maka kita harus menggunakan tanda baca dengan baik.
Salah satunya ketika menggunakan titik di akhir kalimat. Namun, ternyata tidak demikian aturan yang ‘aman’ menulis di pesan singkat.
Baca: Fantastis! Harga Pemain Timnas U-22 Melonjak Drastis, Wonderkid Mitra Kukar Masuk Termahal
Sebab, menggunakan titik dalam pesan singkat membuat Anda terlihat tidak ramah atau bahkan sarkastik.
Hal ini dikonfirmasi oleh sebuah penelitian yang dipimpin oleh Celia Klin dari Birmingham University.

Baca: Waduh, Belum Sempat Disembelih, Empat Sapi Kurban Dikeler Maling
Para peneliti menemukan bahwa mengakhiri pesan singkat dengan titik dinilai tidak tulus dan tidak ramah.
Untuk mempelajari hal ini, para peneliti meminta 126 mahasiswa untuk menilai dua bentuk dari percakapan yang sama dalam dua media berbeda, memo yang ditulis tangan dan pesan singkat.
Baca: Geger! Akun Instagram Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi Diretas, Ada Unggahan tak Senonoh
Ternyata, para responden menilai jawaban yang diakhiri dengan titik kurang tulus bila dibandingkan dengan jawaban tanpa titik.
Namun, efek ini tidak terdeteksi ketika media yang digunakan adalah memo yang ditulis tangan.

Baca: Bukannya Takjub, Eksperimen Ini Malah Bikin Warganet Dongkol, Cocok Buat yang Gak Ada Sekolahnya
Menurut Klin, tanda titik dalam pesan singkat tidak hanya sekadar tanda baca, tetapi juga aksi penyerangan psikologi terhadap teman.
Di sisi lain, tanda seru yang biasanya dianggap negatif malah membuat pesan singkat Anda tampak lebih tulus.
“Pesan singkat tidak mempunyai banyak petunjuk sosial yang digunakan dalam percakapan langsung. Ketika berbicara, orang-orang bisa dengan mudah menunjukkan informasi emosi dan sosial dengan mata, ekspresi, nada bicara, dan lain-lain,” jelas Klin.
