Subsidi Ongkos Angkut Penumpang Tak Tepat Sasaran, Jaksa Sarankan Pakai KTP

karena selama ini warga Krayan ataupun Nunukan yang seharusnya berhak mendapatkan subsidi justru tidak bisa mendapatkan haknya.

TRIBUN KALTIM/NIKO RURU
Maskapai penerbangan Hevilift, Rabu (8/3/2017) melayani penerbangan perdana subsidi ongkos angkut (SOA) penumpang rute ibukota Kabupaten Nunukan- Long Bawan, Krayan. 

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru

TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D) Kabupaten Nunukan menilai, subsidi ongkos angkut (SOA) penumpang rute Nunukan- Krayan masih belum tepat sasaran.

Kepala Seksi Intelejen Kejaksaan Negeri Nunukan, Ary Prasetya Panca Atmadja SH mengatakan, selama ini subsidi masih dinikmati semua penumpang, termasuk pejabat maupun pengusaha yang bepergian ke Krayan maupun ke Nunukan dari Krayan.

Padahal, kata dia, subsidi semestinya dibatasi hanya untuk warga Kabupaten Nunukan, khususnya warga Krayan.

“Perlu mengkaji ulang penerapan SOA yang jauh dari tepat sasaran ini. Kami akan melihat lagi, apakah subsidi itu SOA pesawat atau SOA penumpang?” ujar Ketua TP4D Kabupaten Nunukan ini, Selasa (5/9/2017).

Dia menyayangkan, karena selama ini warga Krayan ataupun Nunukan yang seharusnya berhak mendapatkan subsidi justru tidak bisa mendapatkan haknya.

Mereka tertahan lama akibat antrean panjang, menunggu pelayanan pesawat.

Padahal nilai kontrak SOA penumpang yang mencapai Rp 6 miliar, melayani 406 kali penerbangan selama 292 hari.

"Kami akan godok spesifikasi begitu, agar tidak mubazir. Kami beri saran, alangkah baiknya subsidi hanya untuk orang Nunukan. Tunjukkan KTP Nunukan. Kalau orang luar mau ke Krayan, ya bayar full," katanya.

Baca juga:

Fotografer Ini Berhasil 'Menyusup' ke Korea Utara, Cermati 10 Hasil Jepretannya yang Menguak Fakta

Polisi Thailand Temukan Mobil yang Dipakai Mantan PM Yinluck Melarikan Diri

Dulu Dia Masuk Bursa Kapolri, Tersangkakan Pimpinan KPK, Lihat Aktivitasnya Sekarang

Buruan ke Gramedia, Spesial Hari Ini ada Voucher dan Diskon Menarik, Ayo Bergegas . . .

Perdana Menteri Australia Nilai Pemimpin Korut Kim Jong Un Jahat

Bahasa Indonesia Bukan Lagi Bahasa Asing Favorit di Queensland Australia

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved