Sempat Langka, Pemkot Terus Awasi Distribusi LPG Melon
Jika pun ada, harganya di atas nilai kewajaran, bahkan ada yang sampai Rp 35 ribu per tabung.
Penulis: Rafan Dwinanto |
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Rafan A Dwinanto
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pemkot Samarinda terus memantau peredaran LPG 3 Kg di masyarakat.
Diketahui, sebulan terakhir, warga Kota Tepian kesulitan mendapatkan LPG Melon.
Jika pun ada, harganya di atas nilai kewajaran, bahkan ada yang sampai Rp 35 ribu per tabung.
Wakil Walikota Samarinda, Nusyirwan Ismail mengatakan tim yang dibentuk Pemkot mengawasi peredaran LPG Melon, juga terus mencari oknum penimbun.
“Satpol PP terus bergerak mencari siapa yang menimbun LPG itu,” kata Nusyirwan.
Nusyirwan memastikan, timnya akan memantau distribusi LPG Melon di masyarakat, sesuai dengan ketentuan.
Menurut Nusyirwan, yang bisa memiliki stok LPG berlebih, hanya pangkalan.
“LPG 3 Kg ini kan subsidi bagi masyarakat yang tidak mampu, jangan sampai dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab,” tegasnya.
Dalam pendistribusian LPG Melon, kata Nusyirwan, Pertamina sudah memiliki aturan tegas.
Rinciannya, pengecer hanya dibatasi 3 tabung per hari, sedangkan untuk usaha mikro hanya 2 tabung, dan 1 tabung untuk setiap rumah tangga.
“Jadi, tidak mungkin kalau pengecer punya stok banyak. Yang bisa punya stok banyak hanya pangkalan saja,” tuturnya.
Sebelumnya, untuk mengatasi kelangkaan dan mahalnya LPG Melon, Pemkot dan Pertamina menggelar operasi pasar di 10 kecamatan di Kota Tepian.
Dari penelusuran di lapangan, Nusyirwan mendapat laporan adanya oknum yang memborong LPG Melon dari pengecer-pengecer. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/operasi-pasar-elpiji_20170907_162324.jpg)