Rugi Rp 3 Miliar, Warung Bakso dan Sarang Burung Walet Terbakar

Saat konslet, ada yang melihat percikan apinya. Namun, karena berada di dekat kompor, diduga api langsung menyambar.

IST
Peristiwa kebakaran yang terjadi di Desa Sepaso Kecamatan Bengalon 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA – Kebakaran kembali terjadi di Kecamatan Bengalon, Jumat (6/10) pagi, sekitar pukul 9.00 wita. Tepatnya rumah milik Eko dan Supawi di Jalan Mulawarman RT 10 Desa Sepaso Timur.

Rumah milik Eko Budi Utomo yang digunakan sebagai rumah tinggal, usaha bakso sekaligus sarang burung walet rata dengan tanah. Tak hanya itu, dua unit mobil yang parkir di depan rumah pun tak bisa diselamatkan. Bahkan, api juga merambat ke rumah di sebelahnya yang ditinggali Supawi.

Camat Bengalon Ahmad mengatakan musibah yang terjadi pada warganya tersebut diduga akibat arus pendek atau konsleting. Karena warga melihat percikan api di jaringan listrik yang berada di dapur warung bakso milik Eko, tepat di atas kompor.

“Saat konslet, ada yang melihat percikan apinya. Namun, karena berada di dekat kompor, diduga api langsung menyambar. Selain itu, bangunan rumah juga terbuat dari kayu, sehingga api langsung menyebar dengan cepat,” ungkap Ahmad.

Hermansyah, salah satu saksi di lokasi kejadian mengatakan, ia sempat mendengar suara seperti alat las di warung bakso. Namun, saat diperiksa api sudah membesar dan berasal dari kabel listrik di dalam warung.

Sementara itu, Wida yang sedang mandi melihat api sudah membesar. Ia pun langsung menyelamatkan diri dan memberitahu Eko yang berada di tempat penggilingan daging di sebelah warung.

“Saya lihat api sudah membesar. Saya lari ke sebelah warung beritahu Pak Eko, kemudian menyelamatkan diri bersama karyawan lainnya,” ungkap Wida, karyawan warung Bakso.

Kerugian materil yang dialami Eko dan Supawi diperkirakan mencapai Rp 2-3 miliar. Karena tidak hanya rumah yang ludes terbakar, tapi juga usaha warung bakso, sarang burung walet, tempat penggilingan daging dan dua unit mobil yang parkir di depan rumah ikut gosong.

Sementara itu, korban Supawi mengalami nasib apes. Karena saat kejadian, tidak berada di rumah. Hanya istrinya saja. “Tak ada yang bisa diselamatkan. Rumah terbakar habis,” ujar Supawi.

Polisi yang langsung berada di TKP untuk pengamanan lokasi kebakaran langsung bertindak usai lokasi padam. Dengan memasang garis polisi, agar tempat kejadian tidak dimasuki warga yang tak berkepentingan. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved