Lifter Andalan Kaltim Ini Tak Ingin Polemik Bonus Rusak Konsentrasi Jelang Kejuaraan Dunia

Laporan wartawan Tribunkaltim.co, Cornel Dimas

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Polemik sisa bonus atlet Kaltim di PON XIX/2016 Jawa Barat masih terus berlanjut.

Bahkan para atlet dan pelatih sudah berencana  menduduki kantor Gubernur Kaltim, Jl Gajah Mada, Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (11/10/2017).

Sikap para atlet merupakan imbas dari tak dimasukkannya kekurangan Bonus Atlet PON sebesar Rp 13.791.206.900 pada APBD-P.

Namun reaksi berbeda justru ditunjukkan Lifter Kaltim, Widari.

Peraih medali emas angkat Berat putri di PON Jawa Barat 2016 ini tak ambil pusing dengan kekurangan bonus atlet.

Widari justru memilih tetap fokus berlatih seperti biasa.

Pasalnya dalam waktu dekat ia bakal mengikuti kejuaraan dunia angkat berat di Republik Ceko.

Ia pun tak ingin polemik bonus merusak konsentrasi persiapannya menuju kejuaraan dunia.

Widari berharap pelatih dan Pengprov Persatuan Angkat Berat, Besi, Binarga Seluruh Indonesia (PABBSI) Kaltim bisa menyelesaikan polemik bonus tersebut.

"Kalau soal bonus sih sebenarnya memang kurang untuk Atlet. Ya kalau sisa bonus seharusnya itu cepat diselesaikan. Urusan itu biar pengurus dan pelatih saja yang mengurus, karena saya sebagai atlet hanya berlatih, dan berjuang untuk mengharumkan nama daerah," ungkap Widari kepada Tribunkaltim, di GOR Sempaja, Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (9/10/2017).

Atlet yang akrab disapa Popoy itu sebenarnya berhak mendapat bonus sesuai janji Pemprov, sebesar Rp 200 juta untuk peraih medali emas.

Namun bonus yang diterimanya saat ini kurang dari 200 juta.

Baca: Jelang laga Kontra Thailand U-19, Panpel Borneo FC Sigap Tangani Kerusakan Bangku Stadion

Baca: INFO CPNS 2017 - Siap-siap, Rabu Lusa SKD CPNS di Kaltara Mulai Digelar, Cek Nama Anda!