Sopir Angkot Mogok
Gara-gara Ini Rumah Tangga Pengendara Angkot Sering Berantem
Saat berkesempatan presentasi, perwakilan sopir angkot di ruang rapat sampaikan, Albert menegaskan, segala jenis usaha online ditutup.
Penulis: Budi Susilo |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pagi ini sejumlah perwakilan pengendara angkutan umum Kota (angkot) Balikpapan diberikan ruang untuk sampaikan aspirasi di ruang rapat satu, Gedung DPRD Balikpapan, Jalan Jendral Sudirman, Rabu (11/10/2017).
Pertemuan itu selain para pengendara angkutan umum juga datang dari Dinas Perhubungan, Dinas informasi dan Komunikasi, Satuan Polisi Pamong Paja dan anggota DPRD Balikpapan.
Saat berkesempatan presentasi, perwakilan sopir angkot di ruang rapat sampaikan, Alfret, Koordinator Aksi Gabungan Pengusaha Angkutan Umum Kota Balikpapan menegaskan, segala jenis usaha online ditutup.
"Kami melihat selama ini upaya untuk tutup transportasi online kurang maksimal," ujarnya.
Pemangku kepentingan seperti pemerintah kota harus berpihak kepada pengusaha kendaraan plat kuning.
"Kantor sudah disegel tapi tetap saja," ujarnya.
Berdasarkan kondisi tersebut, banyak pegiat pengemudi angkutan umum plat kuning mengalami penurunan pendapatan.
Baca: BREAKING NEWS - Tuntut Penutupan Angkutan Online, Sopir Taksi dan Angkot Mogok Massal
Baca: Taman Bekapai Sampai Gedung DPR Balikpapan Penuh Taksi Konvensional
Baca: Di Depan DPRD Para Pendemo Nanyikan Tutuplah Online Sekarang Juga
Baca: Pendemo Ancam akan Memarkirkan Mobil di Kantor Wali Kota Berhari-hari
Bayangkan saja, selama sehari beroperasi mencari penumpang, yang diperoleh rata-ratanya hanya Rp 35 ribu.
"Sampai ada sopir yang berantem rumah tangganya gara-gara penghasilannya berkurang," ungkapnya.
Karena itu, untuk detik ini tuntutan pengendara angkutan umum mesti diwujudkan yakni menutup kantor usaha tranaportasi online.
"Kami minta tolong detik ini ditutup. Kalau tidak ada sikap, kami akan parkir semua di depan (kantor walikota)," tegasnya. (*)