Partai Hanura Gugurkan Pendaftaran Rita Widyasari

Situasi yang dialami kandidat bakal cagub Kaltim Rita Widyasari kemungkinan tidak bisa mengikuti tahapan-tahapan yang ditentukan oleh Partai Hanura

Editor: Adhinata Kusuma
TRIBUN KALTIM / BUDHI HARTONO
Rita Widyasari sebelum menyampaikan formulir pendaftaran ke DPD Partai Hanura Kaltim, menyampaikan sambutan di hadapan pengurus Partai Hanura dan Golkar Kaltim, di sekretariat DPD Partai Hanura Kaltim, Jalan Cempedak, Samarinda, Selasa (25/7/2017). 

SAMARINDA, TRIBUN - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Provinsi Kaltim, menyatakan gugur pendaftaran Rita Widyasari sebagai bakal calon gubernur Kaltim periode 2018-2023, pasca penetapan dan ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ini ditegaskan Ketua DPD Partai Hanura Kaltim, Herwan Susanto, kepada Tribun.

"Karena beliau sedang menjalani proses hukum di KPK. Apalagi, KPK menggunakan upaya penahanan dalam perkara hukum yang sedang berjalan ini," kata Herwan, usai mengikuti rapat paripurna laporan penyampaian tim pansus perubahan RPJMD Kaltim, di lantai 6 Gedung D DPRD Kaltim, Jalan Teuku Umar, Samarinda, Rabu (11/10).

Ia menjelaskan, situasi yang dialami kandidat bakal cagub Kaltim Rita Widyasari kemungkinan tidak bisa mengikuti tahapan-tahapan yang ditentukan oleh Partai Hanura. "Karena beliau sudah ditahan, tidak bisa mengikuti tahapan di Hanura. Kalau dalam bulan ini tidak bisa mengikuti penyampaian visi misi gugur dengan sendirinya," ujar Ketua Fraksi Partai Hanura DPRD Kaltim.

Ditanya siapa figur yang berpeluang diusung Partai Hanura, Herwan menjelaskan, menunggu hasil survei DPP yang masih berjalan saat ini. Beberapa kandidat yang resmi mendaftar ke Partai Hanura Kaltim selain Rita antara lain, Syaharie Jaang, Isran Noor, Yusran Aspar dan Rusmadi Wongso yang mendaftar langsung ke DPP Partai Hanura.

"Peluangnya itu ada beberapa pertimbangan. Pertama hasil survei, partai apa saja yang sudah dimiliki untuk menambah perahu partai. Dan chemistry, komitmen serta manfaatnya ke Partai Hanura Kaltim," urainya.

Untuk agenda penympaian visi dan misi para kndidat bakal cagub, lanjut Herwan, akan digelar setelah menyelesaikan verifikasi partai politik di KPU. "Sekitar diatas tanggal 20 Oktober," tambahnya.

Sementara, Ketua DPW PPP Kaltim, Rusman Ya'qub mengaku menunggu situasi dinamika politik jelang Pemilihan Gubernur Kaltim 2018. Meskipun sudah pernah bertemu dengan kandidat bakal calon gubernur Kaltim, Syaharie Jaang dan Rusmadi Wongso.

Rusman membenarkan, bahwa ia pernah bertemu dengan kandidat bakal cagub dari kalangan birokrat dan akademisi. Pertemuan itu terjadi seminggu lalu di Samarinda.

"Ya betul saya bertemu beliau. Itu sekitar seminggu lalu," jawab Rusman kepada Tribun, usai rapat dengan Dinas Pariwisata, Biro? Hukum Setda Kaltim, Bappeda dan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan di lantai 3 Gedung D DPRD Kaltim, Jalan Teuku Umar, Samarinda, Selasa (10/10).

Ditanya soal pertemuan itu, Rusman mengaku, Rusmadi meminta agar PPP Kaltim mengusung dirinya. Artinya pertemuan itu bagin dari loby politik antara bakal cagub dengan partai politik.

"Isi pertemuannya, dia minta diusung PPP di Pilgub nanti. Saya belum bisa memberikan jawaban. Karena ada kewenangan pusat juga untuk menentukannya siapa calon yang diusung di Pilgub," tutur Ketua Komisi IV DPRD Kaltim.

Rusman menambahkan, pasca ditahannya kandidat bakal calon gubernur Kaltim, Rita Widyasari oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dinamika politik berubah dan berkembang cepat. Kabarnya ada beberapa kandidat yang juga dibidik KPK. "Lihat situsi dan perkembangannya dulu. Dinamikanya cepat berubah. Jadi tunggu dan melihat situasi dulu lah," ujarnya. (bud)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved