18 Perusahaan Tambang Kumpul Bersaing Kemampuan Penyelamatan

Selain itu, ada pula tantangan dalam penyelamatan di hutan, di air serta di atas ketinggian dan di dalam bangunan.

TRIBUN KALTIM/MARGARET SARITA
FOTO BERSAMA - Foto bersama jajaran penyelenggara IFRC 2017, GM Health, Safety, Environment and Security, Immanuel Manege didampingi Secretary Board of Director (BOD) IFRC, Irwan Hakim dan Erwin Hambali, Ketua Panitia IFRC 2017 dan Supervisor Media Relation, Silvester Pantur 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Ajang tahunan di bidang penyelamatan kondisi darurat dan kebencanaan, Indonesian Fire & Rescue Challenge (IFRC) 2017 kembali digelar mulai tanggal 5 hingga 12 November 2017 mendatang.

PT Kaltim Prima Coal (KPC) mendapat kepercayaan lagi untuk ketigakalinya, sebagai tuan rumah penyelenggaraan kegiatan yang sudah digelar sebanyak 17 kali sejak tahun 1995 ini.

Dalam jumpa media yang digelar di kantor External PT KPC, Selasa (2/11), GM Health, Safety, Environment and Security, Immanuel Manege didampingi Secretary Board of Director (BOD) IFRC, Irwan Hakim dan Erwin Hambali, Ketua Panitia IFRC 2017, mengatakan sebagai tuan rumah PT KPC sudah siap. Bahkan sejak Rabu (1/11) kemarin, sebagian tim yang mengikuti ajang ini sudah mulai berdatangan.

“Tahun ini, ada 18 perusahaan pertambangan dan migas se Indonesia yang bergabung dalam IFRC ke 17. PT KPC sebagai tuan rumah menurunkan dua tim. Jadi ada 19 tim nanti yang akan memperebutkan predikat sebagai tim terbaik di delapan tantangan penanganan penyelamatan,” ungkap Immanuel.

Bahkan, salah satu kegiatan asah kemampuan tersebut dapat disaksikan oleh masyarakat umum. Yakni untuk road accident rescue yang melibatkan kendaraan truk dan mobil serta confined space rescue atau penyelamatan di ruang terbatas. Kedua challenge ini bertempat di kawasan jogging track Swarga Bara, Minggu (5/11).

Selain itu, ada pula tantangan dalam penyelamatan di hutan, di air serta di atas ketinggian dan di dalam bangunan.

Belasan perusahaan peserta akan menunjukkan kemampuan mereka dalam menghadapi tantangan demi tantangan tersebut.

“IFRC merupakan ajang asah kemampuan dengan tujuan, bagaimana firefighter Indonesia punya kompetensi yang sama di seluruh perusahaan pertambangan yang notabene perusahaan high risk,” timpal Irwan Hakim.

Selain itu, kata Irwan, dalam IFRC selalu ada sesuatu yang baru, entah berupa teknologi atau peralatan dalam penyelamatan. Sehingga perusahaan yang belum menerapkan bisa saling belajar dan mencoba teknologi yang dimiliki perusahaan lainnya. Karena dalam ajang ini, masing-masing perusahaan akan membawa beberapa alat terbaru yang mereka gunakan di tempat kerja mereka.

“Kami juga berharap, dengan kegiatan tahunan ini terus mengasah kemampuan tim rescue yang dimiliki. Agar saat bertemu dalam sebuah peristiwa kebencanaan sosial, masing-masing tim rescue dari perusahaan yang berbeda tetap memiliki persepsi dan konsep yang sama dalam penyelamatan,” ungkap Irwan.(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved