Tuah : Kapolda Kaltim Kayak Anak Kecil
jauh sebelumnya beberapa pejabat publik yang menyatakan maju di Pilgub Kaltim 2018, sudah dikritik terkait pencalonannya.
TRIBUNKALTIM.CO - Pernyataan Kapolda Kaltim, Irjen Pol Safaruddin mendapat respon dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kelompok Kerja (Pokja) 30.
Menurut Pokja 30, jauh sebelumnya beberapa pejabat publik yang menyatakan maju di Pilgub Kaltim 2018, sudah dikritik terkait pencalonannya.
Baca: Mundur Dari JKT48, Nabilah Kini Jadi Makin Seksi, Foto-fotonya Bikin Susah Tidur
"Kapolda kayak anak kecil. Seolah-olah dia tidak diawasi. Coba lihat kandidat lain, misalnya, Rusmadi. Dia bukan lagi diawasi, tapi sudah babak belur. Dan beberapa kali ada sekelompok demo soal dia," ungkap Koordinator Pokja 30, Carolus Tuah, kepada Tribun, di sekretariat Pokja 30, di Jlan Danau Maninjau, Samarinda, Jumat (10/11/2017).
Contoh kandidat Rusmadi Wongso yang kini menjabat Sekretaris Provinsi menyatakan maju sebagai kandidat bakal cagub Kaltim, diminta mundur oleh melalui sikap resmi DPRD Kaltim.
"Beliau sudah babak belur, dan sudah mengeluarkan surat edaran bahwa PNS tidak boleh berpolitik praktis. Tetapi, DPRD tidak berani Awasi kapoldanya. Si udin (Ketua Fraksi PKB DPRD Kaltim) sudah bilang tidak ada ruang untuk mengkritik dengan alasan yang konyol. DPRD kan bisa anggarkan untuk Polda, bantuan hibah dari APBD Kaltim kan," beber Tuah.
Baca: Siswi SD Mundah di depan Jokowi Saat Persemian Pesawat Nurtanio, Adegan Selanjutnya bikin Kaget
Tuah menegaskan, contoh kasus diatas bukan membela figur Rusmadi. Tapi bukti bahwa figur bakal cagub itu yang diserang. Sementara, kandidat lain seperti Syaharie Jaang, Yusran Aspar, pernah dikritisi dan dihajar.
"Kalau yang lainnya minta diawasi, justru si Kapolda ini yang satu-satunya nyaris tidak dapat perhatian. Karena standar ganda DPRD. DPRDnya tidak berani awasi kapoldanya. Kan jadi konyol," kritik Tuah.
Baca: dr Helmi, Dokter yang Menembak Istrinya Sendiri Itu Disebut Malas Bekerja
Ia meanmbahkan, beberapa partai telah menyerang Rusmadi. Karena, memang bukan pendukung Rusmadi. Karena sudah memiliki calon sendiri.
"Kandidat yang lain sudah bukan diawasi lagi. Tapi sudah dihajar duluan. Kalau Kapolda, tidak ada yang berani," tegasnya.(*)