Tiba-tiba Sungai di Bali Banjir Lumpur, Warga Khawatir Lahar Dingin Gunung Agung
Ia mengimbau masyarakat tidak beraktivitas di sekitar bantaran Sungai Unda. Aktivitas periwisata di Sungai Unda dan prewedding ditutup sementara
TRIBUNKALTIM.CO - Warga berduyun-duyun mendatangi jembatan Sungai Unda di perbatasan Kelurahan Semarapura Kangin dan Desa Paksebali, Klungkung, Bali, Senin (27/11/2017), untuk melihat banjir lumpur.
Warga sekitar bantaran sungai takut banjir itu merupakan banjir lahar dingin. Bahkan, jembatan Sungai Unda sampai macet akibat antusiasme warga yang ingin menonton banjir lumpur tersebut dari atas jembatan.
Baca: Ini Sosok Pemenang Miss Universe 2017, Lihat Foto-foto Cantiknya
"Kediaman saya di bantaran Sungai Unda. Jelas takut kalau kondisinya seperti ini. Semoga terjangan lahar dinginya tidak sampai meluber ke permukiman," jelas Made Sujaya, warga bantaran Sungai Unda, Kelurahan Semarapura Kangin.
Lurah Semarapura Kangin Wayan Sudharma mengatakan, berdasarkan laporan masyarakat, banjir lumpur itu terjadi sekira pukul 6.30 wita.
Ia mengimbau masyarakat tidak beraktivitas di sekitar bantaran Sungai Unda. Aktivitas periwisata di Sungai Unda dan prewedding ditutup sementara. Di sekitar bantaran Sungai Unda bermukim sebanyak 88 KK dan 240 jiwa.
Baca: Alexis Dikabarkan Ganti Nama jadi 4Play, Begini Tanggapan Sandiaga Uno
Kepala Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia Sutopo Purwo Nugroho meminta warga mewaspadai lahar hujan (lahar dingin).

"Waspadai juga bencana lahar hujan di sepanjang sungai dengan hulu Gunung Agung," imbaunya.
Meski volume piroklastik dari erupsi Gunung Agung belum banyak, tapi dengan memasuki musim hujan sekarang ini harus diwaspadai.
Baca: Umi Pipik Tiba-tiba Muncul di Video Instagram Mantan Istri Deddy Corbuzier, Ini yang Diucapkannya
Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas di sekitar sungai saat Gunung Agung dilanda hujan. Di peta KRB daerah bahaya banjir lahar dingin ini terlihat warna kuning (KRB 1). (Eka Mita Suputra)