Peringati Maulid, Ketua MUI Kaltim Ajak Umat Teladani 4 Sifat Nabi Muhammad SAW

TRIBUNKALTIM.CO - KITA berada di Bulan Rabiul Awal. Kebiasaan Umat Islam, semua momen penting dalam perjalanan Rasul diperingati. Mulai lahir, hijrah dan menerima wahyu. Allah berfirman di Al Quran, apapun dalam kehidupan Rasul adalah contoh yang paling baik. Ini jaminan Allah.

Allah beri julukan Nabi kita yang paling baik ahlaknya. Allah mengutus Nabi kita (Muhammad) untuk menyempurnakan ahlak manusia.

Ahlak Rasul yang dikenang orang ada empat. Sepanjang hidup, Rasul diberi gelar Sidiq, artinya jujur dalam berkata dan perbuatan. Jika Rasul berkata, bertingkah laku, orang tidak mungkin curiga.

Baca: Keluarga SBY Datangi Pacitan yang Dilanda Banjir dan Longsor

Karena Sodoq tadi, kemudian muncul sifat kedua, yaitu Amanah, artinya kepercayaan. Apa yang diucapkan selalu dipercaya. Sepanjang hidup tidak berdusta. Tidak pernah ingkar. Sampai-sampai, Siti Khadijah, janda kaya menyerahkan kekayaannya untuk diusahakan oleh Rasul, sebelum menikah. Harta diberikan tanpa jaminan dan janji. Karena rasa kepercayaan. Karena sifat Sidiq dan Amanah inilah, Khadijah tertarik dan meminta menikahi Rasul.

Sifat ketiga Rasul adalah Tabligh, artinya menyampaikan apa adanya. Tidak ditambah tidak dikurangi. Kadang kita menyampaikan terlalu jauh. Tapi Rasul tidak. Apa yang disampaikan Rasul tetap utuh sampai 15 abad. Rukun iman, tidak berubah. Karena penjelasannya jelas. Shalat tidak berubah karena disampaikan dengan jelas. Sehingga tidak perlu dikarang. Yang diperintahkan dan yang dilarang Rasul itu jelas.

Sifat keempat adalah Fatonah, artinya cerdas. Menempatkan pada tempatnya. Menyampaikan yang semestinya. Yang disampaikan ke orangtua, tidak disampaikan ke anak-anak. Menyampaikan sesuatu sesuai ke ukuran akal orang yang mendengarkan. Beliau tahu kepada siapa akan menyampaikan.

Baca: Aparat Geledah Kediaman Ahmad Dhani: Ada Mulan Jameela, Ibunda Dikabarkan Menangis

Misalkan soal kewanitaan tidak disampaikan oleh laki-laki. Masalah kewanitaan banyak disampaikan Rasul, via istri Beliau. Kan tidak enak kalau yang sensitif disampaikan oleh laki-laki.

Apa yang dicontohkan dalam kehidupan Rasul. Pernah dikomentari penyair Arab. Muhammad itu ibarat batu permata yang terletak di antara ribuan batu. Ada batu padas, karang, tapi Nabi digambarkan sebagai permata. Guru besar Al Azhar mengatakan, sejarah kehidupan rasul itu ibarat lautan tak bertepi dan sangat dalam. Yang penuh dengan permata, mutiara, benda berharga yang mahal harganya.

Kalau ada seorang penulis mencatat sejarah Rasul secara utuh, berapapun halaman dan jilid yang dicetak masih tidak cukup menulis sejarah Rasul secara utuh. Karena, sebelum lahir pun, informasi soal Nabi Muhammad itu sudah disampaikan. Nabi Musa, Nabi Isa sudah menyampaikan. Isa, menyampaikan, nanti akan datang seorang Rasul sesudah aku, yang bernama Si Ahmad. Jadi, 500 tahun sebelumnya, sudah dikabarkan.

Semua yang dilakukan Beliau menjadi contoh. Al Quran 6666 ayat. Setiap ayat Al Quran dijelaskan dengan perkataan dan perbuatan Beliau. Perintah Allah dirikan sembahyang, kita tidak tahu bagaimana, Nabi mengatakan lihat caraku sembahyang.

Baca: Konflik Satwa Liar di Bumi Etam Terus Menurun

Rasul juga membawa soal keimanan. Pengakuan terhadap tuhan, dan apa yang harus diyakini. Ada malaikat, kitab para rasul, dan akan ada hari kiamat, terakhir, apapun yang terjadi itu ketentuan oleh Allah. Ini namanya Rukun Iman. Sikap tunduk dan patuh inilah yang dinamakan Islam.

Hidup Nabi menjelaskan isi Al Quran. Mengikuti perintah Allah. Setiap peringatan Maulid, kita mengingat kembali apa saja yang dilakukan Rasulullah. Baik yang sifatnya berhubungan dengan Tuhan, maupun yang bersifat hubungan sesama masyarakat. Jangan jauh dari tuntuan Rasul. (*)