Cerita Presiden Jokowi yang Sedih Soal Anak-anaknya yang Tidak Meneruskan Usaha Mebelnya

"Kurang apa? Pabriknya ada, alat-alat produksinya ada, karyawannya ada," sebutnya.

Presiden Jokowi i depan peserta sarasehan kedua 100 Ekonom Indonesia di Grand Sahid Jaya, Selasa (12/12/2017) - Seno 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi) menuturkan bagaimana dirinya menjadi pengusaha meubel selama puluhan tahun. Dia mengaku tahu rumitnya untuk mengurus perizinan usaha.

"Saya sudah 27 tahun jadi pengusaha meubel. Usaha saya sampai sekarang masih berjaulan. Perusahaan saya mengekspor meubel ke Eropa, Amerika, lalu sekarang banyak juga ke Korea dan Jepang. Jadi saya tahu betul seluk-beluk berusaha," sebut dia dalam akun Facebook resminya, Senin (18/12/2017) malam.

"Seperti yang saya ceritakan dalam acara Entrepreneurs Wanted! di Bandung siang tadi, saya tahu betul bagaimana susahnya cari modal usaha di awal-awal, kemudian keliling-keliling mencari pembeli, mengurus perizinan yang rumit, mengisi SPT pajak, mengurus karyawan, pegawai, dan mengurusi alat-alat produksi," tambah dia.

Dalam tulisannya Jokowi juga mengungapkan dirinya sedih karena tiga anak tidak ada yang meneruskan usaha yang dibangunnya. "Kurang apa? Pabriknya ada, alat-alat produksinya ada, karyawannya ada," sebutnya.

gibran_pisang
gibran_pisang ()

Dia mengatakan, sempat shock saat anak sulungnya, Gibrab Rakabuming Raka  yang memberitahu dirinya akan berjualan martabak.

"Dalam hati saya, 'Waduh, jualan martabak. Tapi kemudian apa yang terjadi? Saya terkejut, hanya dalam rentang waktu lima tahun saja brand value pabrik kayu yang saya bangun ternyata sudah kalah jauh dari brand value martabak milik Gibran. Merek usaha martabak Gibran nilainya lima kali lipat dari merek pabrik kayu saya," papat Jokowi.

Rupanya lanjut Presiden, brand value tersebut yang membedakan antara generasi tua dengan generasi muda saat ini.

"Generasi dahulu seperti saya lebih bangga jika memiliki aset besar, karyawan banyak, dan ekspor besar. Saat ini ada hal yang lebih besar nilainya yakni brand value. Itulah sebabnya saya tidak kaget lagi ketika tiga bulan lalu, anak bungsu saya Kaesang, juga datang dan menyampaikan, 'Pak, saya mau jualan pisang goreng'. Ya sudah," tutur Joko Widodo

Hingga jam 8.30 WIB pagi ini, Selasa (19/12/2017), curahan hati Jokowi mengenai usaha meubelnya sudah dibagikan oleh lebih dari 15.000 orang, di-Like oleh lebih dari 135.000 orang dan dikomentari 10.000-an orang.

[Yoga Hastyadi Widiartanto, Kompas.com]

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved