MotoGP
Pebalap dan Manager Tolak 21 Seri Balapan, Indonesia Ternacam Jadi Tuan Rumah MotoGP
Musim depan, kejuaraan balap motor MotoGP akan berlangsung selama 19 seri balapan yang akan berlangsung selama sembilan bulan.
TRIBUNKALTIM.CO - Musim depan, kejuaraan balap motor MotoGP akan berlangsung selama 19 seri balapan yang akan berlangsung selama sembilan bulan.
Hal itu dikarenakan adanya penambahan GP Thailand yang akan dilangsungkan pada bulan Oktober mendatang.
Dorna selaku penyelenggara MotoGP bahkan mencanangkan akan kembali menambah satu seri balapan lagi pada musim 2019.
Baca: Franco Morbidelli Murid Valentino Rossi yang Naik Kelas MotoGP Ini Ternyata Ingin Kuliah Lho
Akan tetapi wacana penambahan seri balapan bukannya tidak menuai kritik.
Setelah sebelumnya para pebalap mengeluhkan jadwal yang terlalu padat, para manajer tim juga memberikan kritik tersendiri soal rencana itu.
"20 balapan dalam semusim sangat banyak," kata manajer tim Yamaha, Lin Jarvis dikutip BolaSport.com dari Crash.
Baca: Fantastis, Ini Besaran Dana Jika Perusahaan Indonesia Ingin Sponsori Valentino Rossi di MotoGP
"Melakukan tiga penerbangan jauh berturut-turut selalu menjadi masalah yang melelahkan di akhir tahun untuk semua orang," imbuhnya.
Jarvis pun mengaku kalau dirinya tidak mengharapkan adanya penambahan seri lagi yang membuat MotoGP menggelar lebih dari 20 seri balapan.
Kritik lebih keras bahkan diucapkan mantan manajer tim Honda, Livio Suppo yang menyebut kalau salah satu alasan dirinya keluar adalah karena adanya rencana penambahan seri balapan.
Baca: Jadi Balapan Motor Mahal Dunia, Harga Baut Honda RC213V MotoGP Setara Smartphone!
"Saya setuju dengan para pebalap, yang mengatakan bahwa 20 balapan lebih dari cukup," tambah Suppo.
"Juga, bila Anda memiliki 20 balapan untuk dijalani, tidak mudah menemukan satu minggu untuk melakukan pengujian," imbuhnya.
Setidaknya ada beberapa kandidat kuat sebagai tuan rumah baru di ajang MotoGP.