Dishub Pastikan Masih Ada Frekuensi Penerbangan Subsidi di Kaltara Sampai . . .
Ini lagi padat-padatnya jumlah penumpang dari dan ke perbatasan. Mudah-mudahan frekuensi yang tersisa tetap bisa mengurai kepadatan penumpang
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Subsidi penerbangan perintis ke sejumlah daerah perbatasan di Kalimantan Utara diklaim Dinas Perhubungan Kalimantan Utara masih tetap berjalan hingga akhir tahun 2017 atau tanggal 31 Desember nanti.
Kepala Dinas Perhubungan Kalimantan Utara Taupan Majid melalui Kabid Perhubungan Udara Andi Nasuha menyebut, masih ada frekuensi penerbangan yang belum diselesaikan. Walau demikian, Andi tidak merinci rute mana saja yang masih tersedia sampai akhir tahun ini.
Baca: Kartika Ajie Bergabung ke Arema, Pelatih Singo Edan Mengaku Bakal Ada Persaingan Ketat
"Ini lagi padat-padatnya jumlah penumpang dari dan ke perbatasan. Mudah-mudahan frekuensi yang tersisa tetap bisa mengurai kepadatan penumpang itu," katanya kepada Tribun, Rabu (27/23/2017).
Tahun ini Pemprov Kalimantan Utara menggelontorkan subsidi sebesar Rp 8,5 miliar untuk melayani 9 rute penerbangan. Disokong dana APBN sebesar Rp 29 miliar, berhasil ditambah sebanyak 10 rute. Sepenuhnya dana APBN dipakai untuk menekan harga tiket pesawat subsidi agar lebih terjangkau.
Baca: Banyak Kebocoran, Parkir Tepi Jalan di Samarinda Akan Gunakan Cara Ini
Selama periode 2017 ini, Susi Air menyiapkan 2 armada pesawat. Pertama tipe Pilatus dengan kapasitas penumpang sebanyak 7 kursi/penumpang. Kedua, pesawat jenis Caravan dengan kapasitas 12 kursi penumpang.
Baca: Pulang Syuting film Horor, Badan Sophia Latjuba Penuh Noda Biru,dijilat Setan?
Rute penerbangan yang dilayani tahun ini antara lain Nunukan - Long Layu, Nunukan - Binuang, Malinau - Long Nawang, Malinau - Long Alango, Malinau - Long Pujungan, Tanjung Selor - Data Dian, Tanjung Selor - Mahak Baru, Malinau - Long Ampung, dan Tanjung Selor - Long Ampung.
Dengan subsidi, harga tiket bisa dibeli calon penumpang mulai dari harga Rp 280 ribuan sampai Rp 435 ribuan. (*)