Usai Liburan Kok Malah Depresi? Ternyata Beneran Ada Loh, Ini Istilah dan Cara Mengatasinya!

Hanya di waktu liburan Anda bisa memaksimalkan waktu untuk bersantai dan beristirahat.

Monsterstock1
Ilustrasi lelah usai liburan 

TRIBUNKALTIM.CO -- Siapa yang tidak suka dengan liburan?

Hanya di waktu liburan Anda bisa memaksimalkan waktu untuk bersantai dan beristirahat.

Namun, ada satu hal yang paling tidak menyenangkan dari liburan.

Ya, saat liburan harus berakhir.

Bawaannya pun jadi murung dan uring-uringan.

Andai bisa memutar waktu, tentu Anda ingin sekali kembali ke masa liburan dan memperpanjangnya?

Musim liburan yang membahagiakan bisa berubah jadi kesedihan setelah kita harus kembali ke rutinitas awal.

Usai liburan, Anda harus mulai membereskan barang-barang sisa liburan, merasakan lelah, dan tidak siap menghadapi kenyataan untuk kembali bekerja esok hari.

Nah, jika Anda merasa kaget, murung, bahkan depresi setelah liburan, bisa jadi Anda terkena sindrom post holiday blues.

Sindrom ini merupakan kondisi emosional yang dirasakan setelah menikmati liburan.

Yang menjadi penyebab Anda merasa murung bisa jadi karena dua hal, yaitu merasa liburan Anda sangat menyenangkan namun harus diakhiri, atau Anda hanya ingin ada di masa liburan daripada kembali bekerja.

Sindrom ini mirip dengan seasonal affective disorder (SAD), yaitu gangguan emosional yang terjadi pada waktu-waktu tertentu, sama halnya dengan sindrom setelah menikah yang merasa ‘kaget’ saat euforia pernikahan berakhir.

Maka, tak heran banyak dari Anda yang merasakan murung atau depresi setelah liburan.

Baca: Kehilangan Semangat Kerja setelah Liburan? Yuk Bikin Jadwal Lagi untuk Plesiran Selanjutnya. . .

Baca: Lelah Syuting, Akhir Tahun Ini Rianti Cartwright dan Suami Liburan 2 Minggu ke Inggris

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved