Kebakaran Klandasan Ulu
Kebakaran di Klandasan Ulu Hanguskan Laboratorium SDN 003 dan Isinya
Kehilangan barang bukan karena ada tindakan penzarahan atau pencurian, namun lebih kepada hilang karena adanya peristiwa kebakaran.
Penulis: Budi Susilo |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN – Saat terjadi bencana kebakaran besar beberapa hari yang lalu, Sekolah Dasar Negeri 003 yang beralamat di Jalan Wiluyo Puspoyudo, Klandasan Ulu, Kecamatan Balikpapan Kota, menyatakan, tidak ada barang-barang yang tersimpan di sekolah mengalami pencurian.
Demikian disampaikan seorang narasumber dari SDN 003 yang tak mau disebutkan namanya saat bersua dengan Tribunkaltim.co di lantai dua gedung sekolah pada Selasa (9/1/2018) siang.
Dia menjelaskan, selama peristiwa kebakaran tidak ada barang yang dicuri.
Kehilangan barang bukan karena ada tindakan penzarahan atau pencurian, namun lebih kepada hilang karena adanya peristiwa kebakaran.
“Bukan dicuri, tetapi barang hilang tidak tahu kemana. Yang hilang, dua laptop milik guru di sini,” ujarnya yang saat itu mengenakan seragam guru berwarna coklat.
Kebakaran besar melanda kawasan pemukiman penduduk di lima rukun tetangga Klandasan Ulu.
Kebetulan pemukiman yang padat ini sangat berdekatan dengan gedung sekolah.
Berdasarkan saksi mata yang sempat ada di sekolah, saat terjadi kebakaran, amukan si jago merah sangat besar hingga menyambar ke bagian belakang gedung sekolah, yakni ruang laboratorium untuk pelajaran bahasa Inggris.
“Kami juga bingung, padahal bangunan sekolah terbuat dari beton. Pondasi dari besi, ada dari baja ringan. Bahan bangunan bukan dari bahan material kayu tetapi kenapa ikut terbakar juga. Berarti kebakarannya memang sangat besar,” ujarnya.
Akibat kebakaran itu, semua barang-barang yang ada di laboratrium habis terbakar tiada tersisa.
Di dalam laboratrium terdapat barang-barang seperti meja, kursi, monitor komputer, CPU, dan earphone.
“Hangus semua. Tidak ada yang tersisa. Tidak sempat ada yang selamatkan. Kejadian tengah malam hari. Sekolah sedang libur, tidak ada kegiatan. Tidak ada orang,” ungkapnya.
Ketika kejadian kebakaran, dia jelaskan, ada enam guru yang datang ke lokasi untuk lakukan penyelamatan barang di sekolah.
Informasi kebakaran diperoleh dari rekan-rekan.