Selain DBD, Filariasis juga Mengancam Saat Musim Hujan
Pada musim hujan seperti sekarang, tidak hanya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) saja yang perlu diwaspadai.
Laporan wartawan Tribun Kaltim, Geafry Necolsen
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Pada musim hujan seperti sekarang, tidak hanya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) saja yang perlu diwaspadai.
Namun juga penyebaran penyakit filariasis, atau penyakit kaki gajah.
Pasalnya, berbeda dengan DBD yang penyebarannya melalui nyamuk jenis aedes aegipty, filariasis disebarkan oleh berbagai jenis nyamuk.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan, Totoh Hermanto.
“Penyakit ini dapat menular dengan sembarang nyamuk. Misalnya, nyamuk ini menggigit pasien positif kemudian menggigit kita, langsung bisa menular,” jelas Totoh, Selasa (16/1/2018).
Karena itu, Dinas Kesehatan melakukan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) penyakit kaki gajah.
Baca: Terpana Saksikan Tarian Enggang, Jenderal Polisi Ini Langsung Dipercikkan Air Suci
Baca: Pasca-Robohnya Mezanin, Aktivitas di Tower I BEI Kembali Normal
Distribusi POPM ini dilakukan di 13 kecamatan terutama di wilayah perkampungan.
“Karena penyakit kaki gajah biasanya ditemukan di daerah yang bersanitasi kurang baik. Seperti halnya di kawasan kumuh, dan pasar,” ungkapnya.
POPM ini dibagikan kepada masyarakat melalui Puskesmas.
“Karena Puskesmas memiliki data yang lebih lengkap tentang jumlah penduduk, dan kondisi kesehatan secara umum di wilayahnya masing-masing,” ujarnya.
Hal ini dilakukan guna mengantisipasi munculnya penyakit kaki gajah.
Pada tahun 2016 lalu, filariasis ditemukan di Kabupaten Berau, yakni di Kampung Sambarata.