Panjang-panjang Bikin Klarifikasi, Pasha Ungu Malah Dikeroyok Balik Netizen dengan Komentar Menohok
Pasca kedatangannya dalam salah satu acara program televisi, dirinya mendapat sorotan publik karena gaya rambutnya.
TRIBUNKALTIM.CO - Sejak tahun 2016 lalu, Sigit Purnomo alias Pasha Ungu telah resmi menjabat sebagai wakil wali kota Palu.
Pasha dilantik sebagai wakil wali kota Palu pada Rabu (17/2/2016).
Dirinya mendampingi Wali Kota Palu, Hidayat untuk periode 2016-2021.
Baca: Berani Buka Sayembara Hitung Kerugian Negara, Fahri Hamzah Ngaku Tahu Ending Kasus e-KTP
Pasca kedatangannya dalam salah satu acara program televisi, dirinya mendapat sorotan publik karena gaya rambutnya.
Padahal dirinya masih mengenakan pakaian pejabat.
Rambutnya terlihat dikuncir ke belakang dengan mengenakan karet gelang.
Melihat hal ini, banyak netizen yang menganggap penampilan terbaru Pasha ini tidak pantas bagi seorang pejabat.
Tak lama setelah kabar dirinya beredar, Pasha Ungu memberikan tanggapan.
Dilansir dari akun Instagram @tantee_reeempoong Rabu (24/1/2018) dirinya mengatakan:
Terima kasih atas perhatian saudara-saudaraku, rekan-rekan, masyarakat di seluruh Indonesia terkait rambut saya yang terlihat dan dianggap "nyeleneh" serta kurang tepat sebagai kepala daerah dalam acara Tompi&Glen.
Prinsipnya saya sangat menerima masukan dan kritik yang ditujukan kepada saya. Namun tanpa bermaksud membela diri atau melakukan pembenaran secara subyektif, perlu saya informasikan bahwa yang mengikat saya dalam pelaksanaan tugas jabatan selaku kepala daerah ada dua hal:
(1) aturan
(2) etika
Secara etika, saya tidak merasa melanggar etika karena saya tampil dengan rapi. Walaupun memang kondisi rambut saya ikat, itupun tujuannya agar terlihat rapi karena rambut saya agak sedikit panjang.
Nah dalam kegiatan acara Tompi&Glenn tersebut, tagline atau judulnya adalah musisi yang menjadi pejabat/kepala daerah, sebenarnya kesan itu (ikat rambut) yang secara pribadi sengaja saya tampilkan agar terlihat rapi (kalau tidak diikat akan terlihat berantakan dan kurang sopan) dan tetap berusaha menjaga etika tanpa bermaksud pamer atau terkesan nyeleneh dari penampilan saya pada saat wawancara dengan sahabat saya Tompi & Glenn.
Dalam acara tersebut, saya ingin menyampaikan bahwa musisi/anak band juga bisa berkontribusi serta terjun langsung ke dunia politik dan menjadi pejabat dengan tujuan-tujuan membangun bangsa lewat pengabdian di daerah masing-masing.