Banyak Satuan Permukiman Transmigrasi di Bulungan Butuh Jembatan

masih ada beberapa SP di Bulungan yang belum mempunyai akses langsung dengan SP lainnya, maupun daerah lain di sekitarnya

TRIBUN KALTIM / DOAN E PARDEDE
Gubernur Kaltara Irianto Lambrie meninjau perumahan warga transmigran di Desa Sepunggur, Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Kabupaten Bulungan, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Program pembangunan infrastruktur di kawasan transmigrasi utamanya akses antara Satuan Pemukiman (SP) masih sangat dibutuhkan. Kepala Bidang Transmigrasi Disnakertrans Kalimantan Utara Boedijo Soenarno mengakui kebutuhan pembangunan infrastruktur di daerah transmigrasi belum sebanding dengan kapasitas anggaran yang dimiliki oleh daerah.

Sehingga tutur Boedijo masih ada beberapa SP di Bulungan yang belum mempunyai akses langsung dengan SP lainnya, maupun daerah lain di sekitarnya karena terbatasnya akses. Rata-rata setiap SP dipisahkan oleh sungai.

"Jadi masih ada anak sekolah harus naik perahu menyeberang. Padahal ada beberapa yang sungainya tidak terlalu lebar juga," kata Boedijo kepada Tribun, Rabu (14/2/2018).

Ia mencontohkan, Disnakertrans Kalimantan Utara tahun ini akan membangun jembatan permukiman transmigrasi Tanjung Buka SP 3 dan SP. Masing-masing dianggarkan Rp 200 juta dan Rp 124 juta.

"Itu kita langsung tunjuk pelaksana pekerjannya. Antara bulan Maret sampai April nanti sudah harus mulai dibangun jembatan itu," katanya.

Jembatan yang akan dibangun hanya memiliki bentang kurang lebih 10 meter ke atas. Yang jelas kata Boedijo, jika selesai nanti murid-murid sekolah bisa menyeberang dengan mudah termasuk melancarkan arus keluar masuk masyarakat dan barang ke daerah transmigrasi.

"Kami membangun ini berdass usulan dari Kepala UPT Transmigrasi setempat. Dari usulan yang masuk, kita lihat skala prioritas karena anggaran juga sedikit," katanya.

Pemenuhan infrastruktur di daerah transmigrasi bukan urusan instansi di pemprov semata. Melainkan juga membutuhkan peran pemkab dan pemerintah pusat.

"Seperti di SP 6 dan SP 5 juga butuh. Tetapi kita punya anggaran belum cukup untuk itu. Mungkin di Pemkab Bulungan ada menganggarkan itu," sebutnya.

Lalu bantuan APBN lanjutnya, fokus dialokasikan di kawasan transmigrasi di Seimanggaris, Kabupaten Nunukan. Sedikitnya Rp 1,1 miliar dana APBN 2018 dialokasikan untuk membenahi sekolah, Puskesmas pembantu, dan rumah petugas. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved