Dishub Kaltara Tunggu Penyalur Barang Tol Udara ke Long Bawan dan Long Ampung

program ini sedianya bisa diawali pada bulan Januari kemarin. Hanya saja sekarang, sedang dicari penyalur barang di daerah

HO
Sebuah pesawat MAF siap lepas landas dari salah satu lapangan terbang di perbatasan beberapa waktu lalu. 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Selain oleh APBD, pemerintah pusat juga melaksanakan program distribusi kebutuhan pokok ke daerah-daerah perbatasan negara di Kalimantan Utara. Secara spesifik, hanya Kabupaten Nunukan dan Kabupaten Malinau yang dijangkau program distribusi bahan pokok yang dikenal dengan sebutan "Jembatan/Tol Udara".

Kepala Bidang Perhubungan Udara Dinas Perhubungan Kalimantan Utara Andi Nasuha menjelaskan, program ini sedianya bisa diawali pada bulan Januari kemarin. Hanya saja sekarang, sedang dicari penyalur barang di daerah.

"Ini yang sedang kita proses mencari penyalur dulu. Karena pusat minta penyediaan barang difasilitasi oleh kabupaten yang dijangkau program Jembatan atau Tol Udara itu. Kementerian Perhubungan hanya sampai pada penyediaan transportasinya saja," kata Andi kepada Tribun, Rabu (14/2/2018).

Hanya ada dua daerah yang bakal dijangkau Jembatan Udara, masing-masing Long Bawan Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, dan Long Ampung Kecamatan Malinau Selatan, Kabupaten Malinau. Masing-masing dua daerah mendapatkan porsi anggaran sebanyak Rp 2,5 miliar selama setahun.

"Totol dana APBN untuk program Jembatan Udara di Kalimantan Utara itu mencapai Rp 5 miliar. Kemudian dibagi rata antara Nunukan dan Malinau," sebutnya.

Andi menargetkan dalam waktu dekat instansi Disperindagkop Nunukan dan Disperindagkop Malinau sudah menyetor calon penyalur barang kebutuhan pokok ke perbatasan. Dari beberapa catatan daftar penyalur yang diserahkan kemudian akan diverifikasi oleh pemprov.

"Long Bawan dan Long Ampung masing-masing kebagian.64,2 ton selama setahun. Per minggu sekali didistribusikan barang ke daerah itu," katanya.

Andi menjelaskan, Jembatan/Tol Udara disiapkan Kementerian Perhubungan dengan harapan dapat menggerakkan ekonomi di daerah. Sebab tidak hanya membawa barang menuju daerah yang jauh tetapi juga mengangkut kembali barang yang dihasilkan daerah tersebut ke daerah lain di pelosok Indonesia.

Jembatan udara akan terintegritas dengan beberapa lokasi pelabuhan yang akan terkoneksi dengan program tol laut yang juga sedang dijalankan pemerintah.

"Kalau program ini terbilang berhasil, kemungkinan tahun depan jangkauannya ditambah oleh pusat. Kemarin kita sudah disetujui ada 8 lapangan terbang yang bisa. Kita harapkan nanti, di tahun 2019, delapan itu juga dijangkau Tol Udara," katanya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved