Pilgub Kaltim 2018

Polisi Sudah Tahu Modus Serangan Fajar, Kapolda: Jangan Sampai Kena OTT

KApolda mengimbau agar timses paslon juga mengingatkan pasangan calonnya dalam bertindak selama masa kampanye Pemilukada.

Penulis: tribunkaltim | Editor: Adhinata Kusuma
Tribun Kaltim/Aridjwana
Kapolda Kaltim Irjen Pol Priyo Widyanto melakukan inspeksi mendadak ke seluruh bangunan di Mapolda Kaltim, Rabu (7/2/2018). 

BALIKPAPAN, TRIBUN - Kapolda Kaltim Irjen Pol Priyo Widyanto secara resmi melaunching 3 Satgas menghadapi Pilkada 2018 di wilayah hukum Polda Kaltim, Senin (19/2). Satgas Nusantara, Satgas Money politik dan, Satgas Saber Crime mulai beroperasi mengawal jalannya Pemilukada 2018, di PPU, Tarakan dan Kalimantan Timur.

"Polri memliliki tanggungjawab mengawal jalannya Pilkada. Kita tak bisa sendiri, perlu stakeholder lainnya," kata Priyo. Untuk diketahui Pemilukada Tarakan diikuti oleh 4 pasangan calon (paslon), PPU tiga paslon dan kursi Kaltim 1 diperebutkan oleh empat paslon. "Bersama stake holder lainnya Polri meminimalisir kerawanan, baik selama pilkada dan pasca," sambungnya.

Hadir di dalam launching tersebut Ketua KPU Kaltim, Ketua Bawaslu, pejabat utama Polda Kaltim beserta jajaran. Hadir pula perwakilan Timses pasangan calon di ruang Rupatam Mapolda Kaltim.

Jenderal bintang 2 tersebut lalu mengurai tugas dan fungsi ketiga Satgas tersebut di hadapan Penyelenggara Pemilu, timses pasangan calon, pejabat utama Polda Kaltim beserta jajaran.
Satgas Nusantara dibawah komando langsung Wakapolda Kaltim Brigjen Pol Naufal. Sementara Satgas Anti Money Politics dikomandoi Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kaltim Kombes Pol Hilman. Direktur Kriminal Khusus Polda Kaltim Yustan Alpiani membawahi Satgas Cyber Crime.

Lebih lanjut, Satgas Nusantara bertugas meminimalisir isu provokatif terkait isu sara sehingga tak berkembang menjadi konflik sosial. "Tereliminirnya isu provokatif dalam kontestasi, agar tak terjadinya konflik sosial. Terjaganya persatuan dan kesatuan bangsa, dalam keberagaman," kata Priyo.

Lalu, Satgas Cyber, lebih kepada upaya pemberantasan penyebaran ujaran kebencian, berita bohong, pencemaran nama baik di media sosial. "Tim ini akan memonitor media sosial, termasuk milik tim pemenangan paslon," tegasnya.

Upaya menekan praktik politik uang jadi tupoksi Satgas Antimop (Anti Money Politics). Satgas tersebut menangkal upaya yang dilakukan pihak-pihak yang ingin memenangkan paslon dengan cara memberikan hadiah kepada masyarakat pemilih.

"Diharapkan kita bisa merubah terhadap stigma kalau mau menang (Pemilu) beli suara pemilih, maka itu dikenal serangan fajar. Hati-hati kita tahu modusnya jangan sampai kena OTT (Operasi Tangap Tangan), sumbangkan uangnya kepada yang lebih memerlukan saja," ungkap mantan Kapolda Jambi tersebut.

Ia mengimbau agar timses paslon juga berfungsi mengingatkan pasangan calonnya dalam bertindak selama masa kampanye Pemilukada. "(Money Politics) dampak buruk demokrasi kita, ini menyebabkan perilaku koruptif pada pengelolaan daerah ke depan. Timses punya kewajiban mengingatkan pasangan calonnya," tegasnya. (bie)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved