Ingat Kasus Keracunan di SMPN 2 Tarakan? Hasil Pemeriksaan Sampel Makanan Justru Negatif

Dengan hasil ini kami masih bingung dan bertanya-tanya apa sebenarnya penyebab para pelajar ini mengalami keracunan

Penulis: Junisah | Editor: Januar Alamijaya
TRIBUN KALTIM/JUNISAH
Natalia, seorang siswi yang dirujuk ke RSUD Tarakan akibat keracunan makanan, Rabu (7/2/2018) di Puskesmas Karang Rejo. 

TRIBUNKALTIM.CO - Dua minggu setelah kejadian keracunan makanan yang dialami puluhan pelajar SMPN 2 Kota Tarakan Provinsi Kaltara, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tarakan akhirnya mengumumkan hasil
penyebab keracunan tersebut.

Kepala Dinkes Kota Tarakan, Subono Samsudi mengungkapkan, sampel makanan yang dimakan pelajar mulai dari nasi uduk, mie goreng, ayam hingga kerupuk ini diperiksa di laboratorium Balai POM di Samarinda Provinsi Kaltim.

Baca: Wings Air Terbang Perdana dari Balikpapan ke Malinau, Catat Jadwal Keberangkatannya

“Kami sudah menerima hasil uji laboratorium dan ternyata hasilnya negatif. Dengan hasil ini kami masih bingung dan bertanya-tanya apa sebenarnya penyebab para pelajar ini mengalami keracunan. Apalagi yang mengalami keracunan jumlahnya cukup banyak,” ucapnya, Kamis (22/2/2018).

Menurut Subono, dari hasil laboratorium yang diterima pihaknya menyatakan hasilnya negatif, yaitu 10^3 tidak melampaui batas ambang 10^5. Sebagai contoh skalanya masih ribuan, bukan ratusan, sehingga
masih aman.

“Untuk sampel makanan ini parameter kimia yang diperiksa, seperti logam, tembaga, seng, candmium hasilnya negatif. Begitu pula dengan parameter mikronya kuah ayam, sambel campur, sambel dan krupuk hasilnya negatif, da bakteri cereus semuanya negatif,” ujarnya.

Baca: Fahri Hamzah Beri Jawaban Mengejutkan Saat Ditanya Netizen Masih Ingat Tuhan

Dengan hasil negatif ini, kata Subono pihaknya pun akhirnya membentuk tim internal untuk mempelajari apa kira-kira penyebabanya.

“Kita bentuk tim internal, kira-kira apa penyebab anak-anak ini keracunan. Dengan hasil ini berarti tidak bisa dilanjutkan dengan kasus hukum, karena dari sisi makannya tertulis negatif,” katanya.

Sementara itu Kapolres Tarakan AKBP Dearystone Supit melalui Paur Subbag Humas Polres Tarakan, Ipda Taharman mengungkapkan, bahwa hingga saat ini pihaknya belum menerima hasil laboratorium dari penyidik.

Baca: Geger, Lagi Asyik Tidur Ular Merayap di Kursi Penumpang Kereta Api Jurusan Surabaya-Jakarta

“Kami belum dapat hasil laboratorium dari penyidik, kemungkinan belum sampai,” katanya.

Seperti diketahui, sebanyak 56 orang yang terdiri dari 55 pelajar dan 1 karyawan pengelola kantin, Rabu (7/2/2018) mengalami keracunan usai makan, nasi uduk, bubur ayam dan ayam penyet di kantin.

Mereka mengeluhkan pusing, mual dan muntah-muntah.

Mereka yang mengalami keracunan usai makan di kantin ini langsung dilarikan ke Puskesmas Karang Rejo untuk mendapatkan perawatan.

Baca: Jadi Sorotan Publik, Bu Dendy dan Nylla Nylala Tandatangani Surat Pernyataan, Berdamai?

Akibat kejadian ini 6 orang sempat dirujuk ke RSUD Tarakan, namun kini semua korban yang mengalami keracunan sudah membaik dan masuk ke sekolah

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved